Jokowi Minta Maaf di Akhir Masa Jabatan, Ketua DPR: Tidak ada Manusia yang Sempurna

Jokowi Minta Maaf di Akhir Masa Jabatan, Ketua DPR: Tidak ada Manusia yang Sempurna

Nasional | okezone | Jum'at, 16 Agustus 2024 - 18:42
share

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi permintaan maaf yang dilayangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang tahunan MPR yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Sebagai mitra pemerintah, kata dia, DPR tentunya mengapresiasi atas apa yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan ma'ruf Amin di 10 tahun terakhir pemerintahannya.

"Tentu aja tidak ada manusia yang sempurna," kata Puan ditemui usai menggelar sidang Tahunan tersebut.

Namun demikian, politikus PDIP itu meyakini pemerintahan Jokowi-Ma'ruf telah melakukan hal yang terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara.

"Saya tidak meragukan pasti sudah berbuat yang semaksimal mungkin yang beliau bisa lakukan untuk Indonesia," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya,Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia di pengujung masa jabatannya. Ucapan maaf dilontarkan Jokowi saat mengakhiri pidato Sidang Tahunan MPR di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta.

Jokowi mengatakan, 10 tahun jabatannya bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. Dia juga menyadari dirinya bukan sosok yang sempurna.

"Saya sangat menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna, sebagai insan yang tumbuh dalam segala keterbatasan, dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa, sangat mungkin ada yang luput dari pandangan saya. Sangat mungkin ada celah dari langkah-langkah yang saya ambil. Sangat mungkin banyak kealpaan dalam diri saya, katanya.

Presiden sekaligus mewakili Wakil Presiden Maruf Amin meminta maaf jika ada masyarakat Indonesia yang kecewa.

Saya dan Profesor Doktor Honoris Causa Kyai Haji Maruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia, ujarnya.

Topik Menarik