Kemahiran Bahasa Inggris, Indonesia Ranking 79 dari 113 Negara di Dunia

Kemahiran Bahasa Inggris, Indonesia Ranking 79 dari 113 Negara di Dunia

Nasional | karanganyar.inews.id | Jum'at, 16 Agustus 2024 - 18:50
share

BENGKULU,iNewskaranganyar.id - Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Direktorat Jenderal (Ditjen) GTK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia (RI), Nunuk Suryani menyebut, jumlah peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari tahun 2021-2024 sebanyak 872.220 peserta.

"Jumlah peserta PPG bagi Guru Tertentu (Dalam Jabatan), tahap 1 tertinggi di tahun 2024, jumlahnya 589.589 peserta,"kata Nunuk, Jumat (16/8/2024).

Selain itu, kata Nunuk, Ditjen GTK Kemendikbudristek RI juga memiliki program Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris (PKGBI).

Program ini merupakan program pengembangan kompetensi berkelanjutan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan guru Bahasa Inggris untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada murid.

"Di mana PKGBI dilaksanakan dengan metode pembelajaran mandiri secara daring melalui SIMPKB, sehingga peserta memiliki fleksibilitas untuk menyelesaikan modul dalam kurun waktu 10 hari untuk pembekalan, dan 3 bulan untuk pengembangan kompetensi,"jelas Nunuk.

"Sasaran PKGBI sebanyak 179.757 guru. Dalam periode 20242027, direncanakan sebanyak 30.000 guru bahasa Inggris yang sesuai syarat dan kriteria dapat mengikuti PKGBI setiap tahunnya,"jelas Nunuk.

Kemahiran Bahasa Inggris, Indonesia Ranking 79 dari 113 Negara di Dunia Pengembangan Kompetensi Bahasa Inggris, sampai Nunuk, posisi Indonesia dalam Indeks Kemahiran Bahasa Inggris (English Proficiency Index) 2023.

Indonesia menempati ranking 79 dari 113 negara di dunia dan ranking 13 dari 23 negara di Asia, dengan skor 473.

Berdasarkan Amanat Permendikbud Ristek No. 12 Tahun 2024, kata Nunuk, mata pelajaran Bahasa Inggris beralih menjadi mata pelajaran wajib pada tahun ajaran 2027/2028.

Untuk itu, kementerian bertanggung jawab untuk mendukung proses transisi melalui penyediaan pelatihan guru, yang akan mengajar Bahasa Inggris di sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat dalam masa peralihan mata pelajaran Bahasa Inggris.

Lalu, berdasarkan Amanat Perdirjen GTK No. 1668/B.B1/HK.03.01/2024 Tahun 2024. Pengembangan kompetensi bagi Guru Bahasa Inggris menjadi langkah strategis dalam menyediakan guru Bahasa Inggris pada tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK dengan kompetensi yang diharapkan, serta memiliki kompetensi pedagogi yang memadai.

Sasaran Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris, jelas Nunuk, 179.757 guru. Yaitu guru kelas dengan kualifikasi akademik S-1 Pendidikan Bahasa Inggris/Sastra Inggri, guru mata pelajaran Bahasa Inggris berkualifikasi akademik S-1 Pendidikan Bahasa Inggris/Sastra Inggris dan/atau memiliki sertifikat pendidik Bahasa Inggris di SD, SMP, SMA, dan SMK.

"LMS (Learning Management System) SIMPKB digunakan sebagai platform pembelajaran bagi peserta Kegiatan Pembekalan untuk Program Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris di tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK,"sampai Nunuk.

"Rancangan kegiatan belajar di LMS. Meliputi: Pengantar, Pre-test, Materi Pembelajaran, Kuis, Tugas, Diskusi, Lembar Kerja, dan Post-test,"sambung Nunuk.

Disisi lain, Dirjen GTK melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Penggerak di Kota Bengkulu. Dia melihat implementasi kebijakan Merdeka Belajar. Kunjungan Dirjen ini juga untuk memastikan serta melihat lebih dekat apakah guru penggerak yang telah diangkat menjadi kepala sekolah benar-benar membawa perubahan.

"Ini bagian dari kunker, saya ingin melihat implementasi Kurikulum Merdeka, karena kepala di SD ini diangkat dari guru penggerak sekaligus mengimplementasikan kurikulum merdeka. Kita ingin lihat, apakah kurikulum merdeka yang diimplementasikan benar-benar menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa,"sampai Nunuk.***

Topik Menarik