Kuasai Jalur Selatan PO Budiman Tak Berani Sentuh Wilayah Garut, Ini Alasannya
JAKARTA, iNews.id PO Budiman merupakan salah satu perusahaan otobus (PO) terbesar di jalur selatan dengan memiliki ratusan armada bus. Tapi, PO bus asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini tak berani membuka trayek Garut.
Diketahui, PO Budiman didirikan H Saleh Budiman pada 1990. Saat ini, dikelola Dede Sudrajat yang merupakan putra dari sang perintis perusahaan ini.
Bus tersebut awalnya melayani rute Tasikmalaya-Jakarta yang menjadi jalan kesuksesan mereka. PO Budiman kemudian melebarkan sayap dengan membuka rute Ciamis, Banjar, hingga Pangandaran.
Namun, mereka sama sekali tidak menyentuh wilayah Garut, yang letaknya tak jauh dari Tasikmalaya.
Lantas, apa alasan PO Budiman tak mau membuka trayek ke Garut? Padahal, jalur yang dilalui menuju ke Tasikmalaya melintasi Garut. Di mana jalurnya tanjakan dan turunan curam, serta memiliki banyak tikungan tajam.
Dikutip dari kanal YouTube hr project, kabarnya sudah ada persetujuan antar sesama pengusaha PO bus asal Bumi Priangan tersebut. Peraturan tidak tertulis itu membuat mereka komitmen dan mematuhi agar saling berbagi rezeki sesama perusahaan otobus.
Berdasarkan hal tersebut, PO Budiman berusaha menjaga kesepakatan yang telah diambil bersama. Terlebih, mereka juga cukup berkuasa di jalur Priangan Timur dan belum ada yang mengalahkan hingga saat ini.
Kesuksesan mereka berkuasa di jalur selatan juga didukung jumlah armada yang tak sedikit.
Seperti diketahui, PO Budiman saat ini memiliki sekitar 800 armada yang digunakan untuk trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan bus pariwisata.
PO Budiman sekali-kali kerap melewati jalur Singaparna menuju Garut Kota pada saat momen mudik Lebaran. Ini untuk menghindari kemacetan di daerah Nagrek dan Gentong, khususnya di Limbangan Malangbong, yang biasanya dipenuhi kendaraan pribadi.
Untuk PO bus yang melayani perjalanan ke Garut, saat ini ada PO Kurnia Bakti dan PO Primajasa. PO MGI (Maya Gapura Intan) juga telah membuka trayek Garut menuju Bogor pada 9 Maret 2019.