Jelang Ramadhan, Makam Syekh Maulana Syamsudin atau Si Penjaga Laut Pemalang Dibanjiri Peziarah
PEMALANG, celerbtieis.id - Salah satu tradisi yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia jelang Ramadhan adalah melakukan ziarah ke makam orang-orang tertentu. Tidak terkecuali ke tempat para ulama atau syeikh disemayamkan.
Tradisi itu pula yang terlihat di makam Syekh Maulana Syamsudin di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah yang ramai dibanjiri peziarah.
Lokasi makam Syekh Maulana Syamsudin tepatnya berada di bibir Pantai Tanjungsari, Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan/ Kabupaten Pemalang.
Dia adalah salah satu tokoh ulama terkenal dalam sejarah masuknya Islam di tanah Jawa yang disebarkan oleh Wali Songo pada masa silam.
Ulama yang juga dijuluki sebagai Wali di Pemalang itu oleh masyarakat lebih dikenal dengan sebutan Ki Jogo Segoro atau Sang Penjaga Laut. Hal itu lantaran selain dia ahli dalam wawasan agama, Syekh Maulana Syamsudin juga memiliki wawasan dan keahlian dalam bidang Strategi Kelautan.
Klaim Novel Baswedan Soal Hasto Jadi Tersangka: Tahun 2020 Waktu OTT sudah Diusulkan Penyidik
Dikutip dari berbagai sumber, Syekh Maulana Syamsuddin memiliki nama lengkap Sayyid Hasan Syamsudin bin Awwad Al Alawi, lahir pada sekitar tahun 1700 M atau 1100 H, diperkirakan beliau hidup pada zaman yang sama dengan Sri Sultan Hamengkubuwana I (1717-1792 M), satu masa dengan Mbah Nur Kalam Kauman Pemalang.
Hingga kini, makam Syekh Maulana Syamsuddin di Pantai Widuri Pemalang setiap harinya masih ramai dikunjungi peziarah, baik dari lokal atau luar daerah, terlebih saat menjelang bulan puasa atau Ramadhan.
Tak hanya masyarakat lokal Pemalang yang datang berziarah, tetapi juga dari luar kota, bahkan luar daerah atau luar Jawa. Mereka datang ada yang bersama keluarga, atau rombongan.
Pengurus Makam, Reno mengatakan, setiap tahunnya bila memasuki bulan Rajab, para peziarah mulai berdatangan, puncaknya minggu terakhir sebelum memasuki bulan puasa.
Alhamdulillah, banyak peziarah yang datang kesini dari berbagai daerah menjelang bulan puasa, kata Reno, saat ditemui pada Minggu (5/3/2023) kemarin.
Dia mengatakan, akhir pekan bulan ini, peziarah mencapai sekitar 10 ribu orang, dan mendekati bulan puasa, jumlahnya bisa bertambah lagi.
"Banyak yang datang dari luar kota, bahkan luar provinsi datang kesini untuk berziarah, tuturnya.
Khanif, salah seorang peziarah dari Grobogan mengatakan, awal dulu dia berkunjung tempatnya belum sebagus sekarang, hanya saja area di dalamnya menurutnya perlu diperluas.
"Sekarang tempatnya lebih bagus, tetapi ruangan di area makam kurang luas, sehingga jika peziarahnya banyak kurang leluasa untuk berdoa," ucapnya.