Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Bersedia Direlokasi, tapi...
JAKARTA, iNews.id - Warga di sekitar Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, bersedia di relokasi menyusul kebakaran pipa BBM pada Jumat lalu yang merenggut setidaknya 17 nyawa. Namun warga memberikan syarat kepada pemerintah terkait penghidupan di lokasi yang baru.
Relokasi menargetkan warga yang bermukim di Tanah Merah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, yang permukimannya hanya dipisahkan tembok dan jalan dari depo yang termasuk objek vital nasional.
Tujuan pemerintah merelokasi mereka, selain faktor keamanan, juga untuk memberikan hunian yang layak.
Seorang warga Tanah Merah korban kebakaran, Sutrisno (43), berharap pemerintah tak sekadar merelokasi. Dia meminta mata pencaharian baru bagi warga yang kehilangan sumber pendapatan di Tanah Merah.
Lihat di Pedongkelan (rumah susun), teman saya banyak di sana. Kita direlokasi di rumah susun, nanti ekonominya bagaimana. Kecuali pemerintah, kita dipindahkan ke sana, diberikan lapangan pekerjaan yang menunjang ekonomi, kata Sutrisno, di lokasi, Minggu (5/3/2023).
Dia berharap pemerintah juga memperhatikan masalah mata pencaharian baru sebagai hal penting dalam mempetimbangkan relokasi rumah warga.
Kalau pindah kan kita hidup dari nol lagi. Bukannya apa-apa, nanti nyari makananya susah lagi, banyak pikiran, akhirnya nanti sakit, itu sih, kata Sutrisno.
Warga lain, Andi (29), punya keinginan lebih sederhana, berharap pemerintah memberikan hunian baru. Rumahnya ludes dilahap si jago merah akibat kebakaran pada Jumat lalu. Saat ini keluarganya masih tinggal di pengungsian.
Harapan saya harus diberi tempat tinggal, soalnya mau tinggal di mana. Tidak masalah tidak di sini lagi, yang penting ada tempat tinggal, kata Andi.
Bukan hanya rumah, semua hartanya ikut ludes dilahap api, bahkan dokumen penting.
Saat kejadian sudah tidak memikirkan yang lain, menyelamatkan diri dan keluarga. Alhamdulillah keluarga selamat, katanya.
Senada dengan Andi, korban lainnya, Sahlan (69), siap direlokasi sebab belum memiliki hunian tetap. Di Tanah Merah dia tinggal dengan mengontrak rumah.
Saya setuju-setuju saja kalau di tempat lain, yang penting punya tempat tinggal, katanya.
Korban lain, Hamzah, juga akan ikut saran pemerintah untuk direlokasi.
Kalau Pak Jokowi mau merelokasi, itu kan untuk memindahkan warga ke tempat yang lebih aman. Kalau saya manut saja. Saya siap direlokasi, itu kan untuk keselamatan warga, tuturnya.