Evakuasi di Tengah Hujan Badai, Ini Identitas Pendaki Mapala Unsoed yang Tewas di Gunung Slamet

Evakuasi di Tengah Hujan Badai, Ini Identitas Pendaki Mapala Unsoed yang Tewas di Gunung Slamet

Nasional | BuddyKu | Minggu, 26 Februari 2023 - 22:04
share

SLAWI, iNewsPurwokerto.id - Pendaki dari unit pandu lingkungan mahasiswa pencinta alam (UPL MPA) Universitas Jenderal Soedriman (Unsoed) Purwokerto bernama Sadewa Natha Radya (19) tewas ketika mendaki di Gunung Slamet, Minggu (26/2/2023). Anggota muda UPL Mapala Unsoed ini diduga tewas akibat mengalami hipotermia.

Korban ditemukan tewas oleh temannya pada Sabtu siang. Namun evakuasi baru dilakukan pada Minggu pagi karena terkendala badai di puncak Gunung Slamet, kata Kapolsek Bumijawa, AKP Mukmin kepada wartawan.

Mukmin mengatakan, proses evakuasi jenazah berlangsung dramatis, sebab petugas harus berjibaku di tengah hujan badai yang tengah menerjang kawasan Gunung Slamet. Tim SAR juga kesulitan saat menandu jenazah turun dari puncak menuju pos pendakian Permadi Guci, Kecamatan Bumijawa.

Sehingga proses evakuasi jenazah membutuhkan waktu hingga enam jam. Jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Dokter Soesilo Slawi untuk menjalani visum.

Korban diketahui melakukan pendakian ke Gunung Slamet bersama enam orang dari Mapala Unsoed berangkat melalui jalur Permadi Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal pada Kamis (23/2) siang.

Pada Sabtu sore, Pos Pendakian Permadi menerima informasi satu pendaki tewas di bawah puncak Gunung Slamet. Namun tim SAR baru melakukan evakuasi korban tewas. Sementara satu korban luka dan lima pendak yang selamat dalam perjalanan turun, ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterima, lanjutnya, kegiatan pendakian yang dilakukan anggota muda UPL Mapala Unsoed digelar selama tiga hari sejak tanggal 23-26 Februari 2023 dengan tujuan jalur Permadi Guci melintas melalui Gunung Malang, Purbalingga.

Akibat kejadian tersebut, kini jalur pendakian ke Gunung Slamet melalui Pos Permadi Guci Kabupaten Tegal ditutup untuk sementara hingga cuaca membaik.

Atas kejadian ini, pihak Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto merespons tewasnya seorang anggota mapala dari Unit Pandu Lingkungan (UPL).

Menurut Koordinator Bagian Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Unsoed Betha Swandani mengatakan bahwa pihaknya telah mendengar kabar mengenai meninggalnya anggota Mapala UPL di Gunung Slamet.

Kami segera komunikasikan dengan pimpinan,kata Betha pada Minggu (26/2/2023) malam.

Menurut Betha, pernyataan secara resmi Unsoed menunggu Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan. Saat sekarang lagi proses di Warek III,ujarnya.

Topik Menarik