10 Gempa Paling Mematikan di Dunia dalam 100 Tahun Terakhir
JAKARTA Jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah masih terus bertambah seiring masih ditemukannya korban di bawah puing-puing bangunan. Hingga Jumat, (17/2/2023) jumlah korban tewas yang telah ditemukan telah mencapai lebih dari 41.000 orang.
Jumlah korban tersebut membuat gempa dahsyat berkekuatan M 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin, (6/2/2023) termasuk dala 10 gempa paling mematikan dalam 100 tahun terakhir.
Berikut 10 gempa paling mematikan di dunia dalam seabad, sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia :
China 1976: 242.000 Tewas
Gempa berkekuatan M 7,8, menurut otoritas China atau M 7,5 menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), melanda sebuah kota di dekat kota industri Tangshan di timur laut Provinsi Hebei. Korban tewas resmi yang tercatat mencapai 242.000, tetapi diyakini angka korban jauh melebihi angka tersebut.
Pakar Barat menyebutkan jumlah korban mencapai 700.000. Hal tersebut menjadikan malapetaka tersebut menjadi yang paling mematikan kedua dalam sejarah umat manusia, setelah bencana besar pada 1556 yang melanda Provinsi Shaanxi utara, dengan perkiraan jumlah korban mencapai lebih dari 830.000 orang.
Asia Tenggara 2004: 230.000 Tewas
Pada 26 Desember 2004, gempa besar berkekuatan M 9,1 menghantam lepas pantai Sumatra, memicu tsunami yang menewaskan lebih dari 230.000 orang di seluruh wilayah, termasuk 170.000 di wilayah Indonesia saja.
Ombak setinggi 30 meter, melaju dengan kecepatan 700 kilometer per jam, menelan semua yang ada di jalurnya.
Haiti 2010: 200.000 Tewas
Gempa berkekuatan M 7 yang terjadi pada 12 Januari 2010 menghancurkan Ibu Kota Port-au-Prince dan wilayah sekitarnya.
Gempa tersebut membuat negara itu terisolasi dari seluruh dunia selama 24 jam, menewaskan lebih dari 200.000 orang. Bencana itu juga menyebabkan 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur di Haiti.
Pada Oktober tahun yang sama, Haiti juga dilanda wabah kolera yang dibawa oleh penjaga perdamaian Nepal yang tiba setelah gempa. Wabah membunuh lebih dari 10.000 orang.
Jepang 1923: 142.000 Tewas
Pada 1 September 1923, dua menit sebelum tengah hari, gempa berkekuatan M 7,9 mengguncang Kanto di Jepang. Lebih dari 142.000 orang tewas dalam gempa bumi dan mengakibatkan kebakaran, yang menghancurkan Tokyo.
Turkmenistan 1948: 110.000 Tewas
Pada 5 Oktober 1948, setidaknya 110.000 orang tewas dalam gempa berkekuatan M 7,3 yang menggoyang Ashgabat, Ibu Kota Turkmenistan, dan wilayah sekitarnya. Pada saat itu Turkmenistan masih menjadi bagian dari Uni Soviet.
Sichuan China 2008: 87.000 Tewas
Lebih dari 87.000 orang, termasuk 5.335 murid sekolah, tewas atau hilang ketika gempa berkekuatan M 7,9 mengguncang Provinsi Sichuan barat daya China pada 12 Mei 2008.
Gempa tersebut menyebabkan kemarahan setelah diketahui bahwa terdapat 7.000 sekolah rusak parah. Hal itu menimbulkan spekulasi bahwa kerusakan bangunan dipicu oleh konstruksi yang buruk dan kemungkinan adanya korupsi. Dugaan muncul karena banyak bangunan lain di dekatnya yang tetap kokoh.
Kashmir 2005: 73.000 Tewas
Gempa bumi ini terjadi pada 8 Oktober 2005, menewaskan lebih dari 73.000 orang, sebagian besar di Provinsi Perbatasan Barat Laut Pakistan dan zona Kashmir yang dikelola Pakistan.
Sebanyak 3,5 juta lainnya mengungsi.
China 1932: 70.000 Tewas
Pada 25 Desember 1932, gempa berkekuatan 7,9 magnitudo menewaskan sekitar 70.000 orang di Provinsi Gansu, di barat laut China.
Peru 1970: 67.000 Tewas
Pada 31 Mei 1970, gempa berkekuatan M 7,9 yang terjadi di lepas pantai utara Peru menewaskan sekitar 67.000 orang. Banyak penduduk di kota pegunungan Huaraz yang terkubur oleh tanah longsor.
Turki dan Suriah 2023: 41.000 Tewas
Pada 6 Februari, gempa berkekuatan M 7,8 melanda dekat kota Turki Gaziantep, dekat perbatasan Suriah.
Bencana tersebut merupakan gempa terbesar di Turki yang terjadi dalam hampir satu abad. Guncangan tersebut diikuti oleh gempa berkekuatan 7,5 magnitudo yang meluluhlantakkan seluruh lingkungan kota di tenggara Turki dan utara Suriah yang dilanda perang menjadi puing-puing.
Pada 17 Februari, pejabat dan petugas medis mengatakan 38.044 orang tewas di Turki dan 3.688 di Suriah, sehingga total yang dikonfirmasi menjadi 41.732.










