Kisah Pemilik PO Bus Doa Ibu, Berawal dari Guru SMA, Pengusaha Bus hingga Jadi Wali Kota

Kisah Pemilik PO Bus Doa Ibu, Berawal dari Guru SMA, Pengusaha Bus hingga Jadi Wali Kota

Nasional | BuddyKu | Jum'at, 17 Februari 2023 - 08:00
share

JAKARTA, iNews.id - Perusahaan otobus (PO) Bus Doa Ibu merupakan penyedia layanan transportasi darat yang melayani perjalanan antar kota dan antar provinsi (AKAP). Adapun agen utama Doa Ibu terletak di Bandung, Jawa Barat.

Doa Ibu memiliki sejumlah destinasi, seperti Jakarta, wilayah Jawa Barat hingga Jawa Tengah. Fasilitas yang dimiliki Bus Doa Ibu pun cukup lengkap, tak heran bila bus ini cukup terkenal dikalangan para pelancong.

Adapun kelas yang disediakan yaitu mulai dari ekonomi dan ekonomi AC. Karena itu, harga tiket Bus Doa Ibu sangat terjangkau. Untuk armadanya, Doa Ibu memiliki beberapa merek, guna mendukung kenyamanan penumpang. Dari Scania hingga Mercedes-benz.

PO Bus Doa Ibu sendiri memiliki rute populer, seperti Purwakarta-Garut PP, Tasikmalaya-Garut PP, dan Tasikmalaya ke Cikarang. Lantas siapakah pemilik dari PO Bus Doa Ibu?

PO Bus Doa Ibu merupakan PO Bus yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat dan memiliki ratusan armada.

Seperti yang dilansir dari berbagai sumber, PO Bus Doa Ibu sudah banyak digunakan masyarakat. Karena, bus menjadi salah satu transportasi pilihan ketika ingin bepergian.

Kebanyakan PO Bus besar dimiliki oleh pejabat di Indonesia, seperti halnya pemilik Doa Ibu, yaitu Budi Budiman. Menariknya Budi Budiman mengawali karier sebagai guru di SMA Negeri 1 Tasikmalaya pada 1989 sampai 1995. Selain sebagai guru, Budi Budiman juga dikenal sebagai pengusaha angkutan kota (angkot) sejak 1990.

Pada 1993, Budi Budiman ditunjuk sebagai direktur sebuah dealer mobil bernama Cakra Motor di bawah naungan PT Cakra Putra Parahiyangan. Semenjak Budi meninggalkan karier di bidang pendidikan dan memilih konsen di bidang angkutan umum, usahanya terus meroket.

Terjun ke dunia politik, Budi Budiman terpilih menjadi Wali Kota Tasikmalaya periode 2012-2017 dan 2017-2020. Budi digadang-gadang memiliki harta kekayaan hingga Rp24 miliar.

width=560

Selain memiliki penghasilan dari Bus Doa Ibu dan menjadi wali kota, kekayaan Budi Budiman juga berasal dari Group Mayasari. Pengusaha kelahiran 27 April 1965 itu diketahui sebagai pengusaha Group Mayasari di Tasikmalaya.

Namun, di tengah-tengah masa jabatannya menjadi wali kota, Budi Budiman tersangkut dugaan korupsi pada 2018.

KPK melakukan penahanan Budi Budiman pada Jumat, 23 Oktober 2020. Sejak saat itu roda pemerintahan Kota Tasikmalaya dijalankan oleh wakilnya, yaitu M Yusuf sebagai pelaksana tugas.

Topik Menarik