Apa yang Terjadi jika Air di Waduk Kering? Ini Dampaknya
JAKARTA, celebrities.id - Apa yang terjadi jika air di waduk kering? Pertanyaan yang sering muncul dalam soal Geografi untuk sekolah dasar atau diskusi santai terkait dengan kondisi bumi saat ini.
Waduk berfungsi begitu banyak dalam membantu kelangsungan hidup makhluk hidup terutama manusia. Fungsi waduk di antaranya sebagai tempat menyimpan cadangan air, mencegah terjadinya banjir, menyediakan sistem irigasi maupun sebagai tempat pengembangan pembangkit listrik tenaga air.
Dilansir dari berbagai sumber pada Sabtu (11/2/2023), celebrities.id telah merangkum apa yang terjadi jika air di waduk kering, sebagai berikut.
Apa yang Terjadi Jika Air di Waduk Kering?
1. Timbulnya Musim Kekeringan yang Buruk
Kebanyakan orang menggunakan air dengan laju yang kurang lebih konstan, namun, alam menyediakannya dalam hujan atau salju yang tidak dapat diprediksi yang dapat berubah seiring musim dan seringkali memiliki periode kering yang cukup besar diantaranya.
Jika jaraknya terlalu jauh, fenomena ini disebut sebagai kekeringan. Setidaknya satu studi telah memperkirakan bahwa dua dekade terakhir telah menjadi periode terkering dalam lebih dari seribu tahun untuk banyak negara berkembang dan miskin di dunia.
2. Pasokan Air Bersih Menurun
Supaya pengguna air tetap terhidrasi dan bersih, para investor dunia membangun stasiun pompa di sungai terdekat untuk mengumpulkan air itu dan mengirimkannya ke pabrik pengolahan untuk dimurnikan dan didistribusikan. Sungai ini tidak mengalir dengan kecepatan konstan.
Terdapat banyak aliran selama musim semi saat bongkahan salju gunung mencair dan mengalir, tetapi aliran menurun selama musim panas setelah salju mencair dan curah hujan lebih menyebar. Pada tahun-tahun yang benar-benar kering, ketika lapisan salju tipis, aliran sungai hampir mengering sepenuhnya. Dengan kata lain, sungai tidak memiliki hasil yang kuat. Ini bukan pasokan air yang bisa diandalkan dalam volume berapa pun.
Tentu saja, ada air yang akan digunakan sebagian besar waktu, tetapi sebagian besar waktu tidak cukup untuk kebutuhan dasar manusia ini. Salah satu pilihannya adalah menyimpan sebagian dari kelebihan air itu agar pompa tetap bekerja dan kran mengalir selama musim kering.
3. Harga Air Bersih yang Lebih Tinggi
Bagi sebagian orang, seperti yang hidup di kota-kota, harga air yang lebih tinggi mungkin sepadan dengan biaya untuk hidup di iklim yang tidak ramah. Bagi sebagian yang lain, terutama petani, kenaikan biaya air mungkin mengimbangi keuntungan mereka, memaksa mereka membiarkan ladang dibiarkan untuk sementara atau untuk selamanya.
Meskipun mengeringkan waduk mungkin bukan keadaan darurat bagi sebagian besar individu, dampaknya mengalir ke semua orang melalui kenaikan tarif, kenaikan biaya makanan dan sejumlah besar implikasi lainnya.
4. Persediaan Energi Listrik Berkurang
Pembangkit listrik tenaga air di dunia termasuk Indonesia sebagian besar berasal dari waduk. Bendungan atau waduk akan menghasilkan energi listrik yang disebut Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA.
Pemanfaatan PLTA yang mudah dan ramah lingkungan akan terganggu apabila waduk tidak memiliki air atau kering, turbin tidak dapat bergerak dan generator tidak dapat menghasilkan energi listrik sama sekali.
5. Perubahan Iklim Menjadi Lebih Panas
Tidak diragukan lagi bahwa iklim dunia saat ini sedang berubah-ubah karena tahun demi tahun terus panas bumi meningkat dan lebih kering daripada waktu mana pun dalam catatan sejarah.
Mungkin sulit untuk menghubungkan sebab dan akibat untuk perubahan yang begitu luas dan dramatis dalam pola cuaca jangka panjang, namun jika reservoir kosong itu akan berdampak luas pada berjalannya kehidupan.










