Rekam Jejak KRI Sorong, Kapal Tanker Indonesia yang Berlayar selama 3 Masa
JAKARTA, iNews.id - KRI Sorong 911, sebuah cerita kapal perang jenis tanker yang berlayar 3 masa menjadi sejarah bagi militer Angkatan Laut Indonesia. Kendati tampilan kapal perang ini kurang, tetapi sangat membantu Indonesia.
KRI Sorong 911 beroperasi hingga umur 56 tahun dan telah melewati 3 masa yaitu orde lama, order baru hingga era reformasi. Sepanjang perjalanannya,kapal tanker pembantu ini mampu melakukan beberapa operasi dan operasionalnya resmi diberhentikan pada tahun 2021.
Berikut beberapa fakta KRI Sorong 911 :
1. Penamaan KRI Sorong 911
KRI Sorong 911 diambil dari sebuah kota di Papua yang merupakan pintu gerbang dan masuk ke Papua melalui arah Barat yaitu Sorong.
Kota Sorong di Papua merupakan kota penting saat perebutan Irian Jaya karena letaknya yang strategis dan mempunyai minyak cukup besar.
2. Tampilan KRI Sorong 911
KRI Sorong 911 merupakan jenis kapal tanker pembantu cair minyak yang dibuat dan digalang oleh Trogir Shipyard, Yugoslavia. Pada tahun 1964, kapal ini digunakan oleh TNI AL.
Kapal tanker ini memiliki panjang 112 m dan lebar 15,4 m dengan kapasitas muatan bahan bakar sebanyak 3.000 ton.
KRI Sorong 911 mempunyai tampilan yang tidak semenyeramkan kapal perang lainnya dan harus dikawal kapal Korvet atau Fregat. Hal tersebut karena senjata yang dibawa KRI Sorong 911 ini sangat terbatas, tetapi keunggulannya juga luar biasa.
Keunggulan dari KRI Sorong 911 di antaranya mampu membawa bahan bakar hingga 3.000 ton dan stok air hingga 300 ton. Kemampuan ini bisa mendukung misi tempur jarak jauh.
Kapal ini memiliki berat kosong mencapai 4.090 ton dan berat penuh mencapai 5.100 ton. Namun dalam kondisi tertentu, kapal ini dapat mencapai bobot 8.700 ton dengan karbo seberat 3.300 ton.
Kapal ini juga dapat melakukan pembekalan di laut, merupakan cara pengisian atau pengiriman logistik maupun personel dari kapal ke kapal agar tetap berlayar dalam waktu yang sesingkat-singkatnya sehingga bisa mengefisiensi waktu.
3.Dibeli pada masa Pemerintahan Soekarno
Pembelian KRI Sorong 911 ini semasa di bawah pemerintahan Presiden Soekarno. Saat itu Indonesia sedang berusaha mengambil Papua dari tangan Belanda.
KRI Sorong 911 dibeli Indonesia dari Yugoslavia dalam kondisi baru. Hubungan Soekarno dengan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito bisa dibilang sangat dekat dan semakin erat ketika menggagas Gerakan Non Blok sebagai aliansi alternatif untuk menghadapi NATO dan Pakta Warsawa usai perang dunia ke-2.
4. Telah melaksanakan beberapa operasi
KRI Sorong 911-911 sukses melakukan beberapa operasi, diantaranya pada tahun 1965 sukses melaksanakan operasi Dwi Warna. Pada 1973, sukses melakukan Operasi Irian Barat. Kemudian Operasi Seroja Timor Timur tahun 1978.
Lalu Operasi Philindo tahun 1979, Operasi Tameng Hiu Tahun 2010 serta Operasi Kanal Cidkaya tahun 2017.
KRI Sorong 911 menjadi kapal tanker untuk mendukung operasi KRI Ratulangi 400, KRI Barakuda 817, KRI Martadinata 342, LST KRI Teluk Bone 511, KRI Jayawijaya 921 ketika merebut kota Dili di Timor Timur pada 6 Desember tahun 1975.
5. KRI Sorong 911 resmi diberhentikan
Akhirnya kapal ini resmi dihentikan pada 27 Oktober 2021. Hal mana berdasarkan pertimbangan strategis teknis dan ekonomis, kapal ini tidak layak lagi untuk dioperasikan. Acuannya, ketika dilakukan peningkatan juga tidak sebanding dengan hasil operasi yang dijalankan serta risiko-risiko yang dihadapi.
Itulah KRI Sorong 911 cerita kapal tanker berlayar 3 masa yang mengiringi perjalanan militer dari masa order lama hingga era reformasi.