Kenapa Dinamakan Kota Sorong? Begini Asal Usul Sejarahnya
SORONG kini jadi Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya. Sorong yang letaknya sangat strategis merupakan kota industri, perdagangan, dan jasa. Sorong termasuk kota terbesar kedua di Pulau Papua setelah Jayapura.
Dengan luas wilayah 1.105 kilometer persegi, Kota Sorong memiliki 4 distrik atau kecamatan dan 20 kelurahan.
Pelabuhan Sorong juga jadi pintu gerbang transportasi laut di Papua yang melayani penumpang dan barang. Turis yang mau berwisata ke Raja Ampat juga banyak menyeberang melalui Sorong.
Sorong dijuluki sebagai Kota Minyak. Berawal pada tahun 1928 ditemukannya cadangan minyak. Kemudian perusahaan Nederlandsch Nieuw-Guinea Petroleum Maatschappij (NNGPM) melakukan pengeboran mulai 1932 hingga 1935.
Nama Sorong telah dipergunakan jauh sebelum perusahan minyak NNGPM beroperasi. Menurut sumber pustaka berbahasa Belanda dan Inggris, penamaan Sorong sudah ada sejak tahun 1800-an.
Menurut versi Suku Biak, nama Sorong berasal dari kata Soren dari bahasa Biak Numfor yang berarti Laut yang Terdalam da Bergelombang. Kata tersebut digunakan pertama kali oleh suku biak ketika berlayar dari satu pulau ke pulau lain dan menetap di Kepulauan Raja Ampat.
Karena pelafalan kata Soren yang berbeda-beda dari berbagai etnis dan para pedagang yang berasal dari Tionghoa, Maluku, Sanger Talaut, Misionaris dari Eropa membuat penyebutan menjadi Sorong.
Adapun yang menyebutkan bahwa Pulau Dum, merupakan lahirnya kata Kota Sorong. Beberapa pustaka menyebut nama asli pulau Dum adalah Kasyu (Kashu), bahasa asli suku Malamoi (Suku Moi).
Penggunaan nama Sorong dan Dum kerap disebut bersamaan untuk menyebut pulau Dum. Istilah Sorn Dum (Soron Dom) sudah ada sejak tahun 1880-an, hal ini dibenarkan dalam Lukisan De Clerq, tahun 1887. Terdapat sebuah nama Sorong yang telah digunakan pada masa itu.
Tak hanya itu, dilihat dari sejarahnya membuat Kota Sorong memiliki peran penting sebagai gerbang ke Pulau Papua yang dapat membuka peluang bagi investor dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modal.
Pelabuhan laut menjadi faktor utama membuka peluang investasi. Potensi utama berada pada ekspor minyak dan potensi lainnya seperti, hasil laut dan industri kayu lapis.
Kota Sorong juga memiliki destinasi wisata alam dan non alam yang sangat menarik seperti, Pulau Doom, Tembok Berlin, Pantai Saoka, Danau Ayamaru, dan masih banyak lainnya.