Deretan Jenderal yang Dikenal Pemarah dan Tegas
JAKARTA - Indonesia memiliki banyak jenderal yang memiliki ketegasan dan ahli dalam strategi. Ada pula jenderal yang dikenal pemarah, namun tetap disegani oleh masyarakat bahkan hingga Presiden Soekarno.
Berikut ini jenderal-jenderal yang dikenal pemarah dan tegas dilansir beragam sumber, Sabtu (24/12/2022).
Soemitro
Jenderal lain yang juga dikenal pemarah adalah Soemitro . Jenderal Soemitro adalah eks Panglima Kopkamtib masa Orde Baru yang temperamental. Diketahui, ia kerap menampar bawahannya yang terbukti bersalah. Soemitro pernah meradang kala disindir PKI sebagai jenderal yang tidak mengerti revolusi.
Kalimat itu dilontarkan oleh pimpinan PKI di Balikpapan dan kembali didengar Soemitro saat acara peringatan Hari Kartini. Seorang perempuan membacakan sajak dengan kalimat serupa. Sehari setelahnya, Soemitro meminta panitia untuk mencari identitas si perempuan, yang belakangan diketahui sebagai anggota Gerwani.
Soemitro, yang lahir di Probolinggo, 13 Januari 1927, adalah sosok yang sangat disegani di eranya. Salah satu kisah terkenal dari Soemitro adalah kala ia menjadi tentara karena mendapat petunjuk jailangkung. Melansir Okezone, Soemitro yang masih berusia 15 tahun bermain jailangkung di Surabaya bersama temannya, Gatot Supangkat. Besok saya akan jadi apa? kata Soemitro, dan jailangkung menunjuk huruf M-A-J-O-R. Soemitr o yang awalnya bercita-cita menjadi insinyur, tak pernah menyangka bahwa ia justru menjadi seorang tentara.
Moersjid
Moersjid adalah salah satu jenderal yang dikenal pemarah. Mayor Jenderal Moersjid, lahir di Jakarta, 10 Desember 1924. Ia merupakan anak pasangan Alip Kartodamodjo dan perempuan Betawi, Djawahir. Moersjid seharusnya naik menggantikan Letjen Ahmad Yani sebagai Menpangad (Menteri/Panglima AD), usai Yani gugur dalam peristiwa G 30 S/PKI.
Namun, hal itu ditentang Presiden Soekarno lantaran Moersjid dianggap sebagai jenderal pemarah. Meskipun demikian, Soekarno tetap menaruh hormat dan rasa segan kepada Moersjid. Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Moersjid adalah sosok yang saklek, lugas, tegas, dan tidak pernah basa-basi.
Moersjid sendiri awalnya adalah anggota PETA yang berdinas di Bogor, dengan pangkat komandan pleton atau shodanco. Usai kemerdekaan Indonesia, karier militer Moersjid semakin gemilang. Pangkat Mayor diraihnya dan ia resmi menjadi Komandan Resimen Divisi Siliwangi. Terlebih, kala itu ia sering bekerja sama dengan Ahmad Yani. Moersjid kerap merancang strategi dan menyusun rencana operasi dengan melakukan analisis terhadap topografi.