Eksotisnya Kampung Bena NTT, Perkampungan Megalithikum yang Dipenuhi Tanduk Kerbau!
Kampung Adat Bena yang terletak di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere merupakan sebuah perkampungan megalithikum. Kampung yang terletak di puncak bukit dengan pemandangan Gunung Inerie ini benar-benar menyuguhkan suasana indah dan eksotis.
Lantaran keberadaannya yang ada di bawah gunung, para masyarakat lama mempercayai dan memuja bahwa gunung adalah tempatnya para dewa, dan mereka juga meyakini bahwa keberadaan para dewa yang berada di Gunung Inerie akan melindungi kampung mereka.
Saat ini di Kampung Bena , terdapat kurang lebih 40 buah rumah yang saling mengelilingi. Para penduduk Bena termasuk ke dalam suku Bajawa. Rumah dari kepala Suku Bajawa memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh masyarakat lainnya, yaitu di bagian atas rumahnya terdapat orang-orangan yang memegang tombak dan parang yang disebut Sakabolo.
Puji Kinerja Menko Zulhas dan Menteri Teknis Bidang Pangan, Prabowo: Sangat Menggembirakan!
Selain itu, di sana juga ada kebiasaan untuk memajang tanduk-tanduk kerbau ataupun taring babi hutan yang ditempelkan di dinding depan rumah. Hal itu dilakukan bukan tanpa alasan, tapi sebagai penanda status atau kedudukan si empunya rumah.
Di tengah-tengah kampung terdapat 9 pondok kecil, disebut Bhaga, yang melambangkan nenek moyang perempuan. Selain itu juga ada 9 tiang tunggal beratap ijuk seperti payung pantai, disebut Ngadhu, yang melambangkan nenek moyang laki-laki.
Jumlah 9 tiang disesuaikan dengan banyaknya suku yang ada di Kampung Bena. Tiang ngadhu tersebut terbuat dari jenis kayu khusus dan keras, karena sekaligus berfungsi sebagai tiang untuk menggantung hewan kurban ketika pesta adat.
Artikel menarik lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik!Lets join Z Creators dengan klik di sini .