Duh! 100 Tahun Berdiri, Istana Peninggalan Suku Melayu Ini Malah Jadi Tempat Pacaran
Suku Melayu di Sumatera Utara sudah terkenal asal usul dan keberadaannya. Salah satu tandanya yang paling dikenal oleh warga Sumatera Utara adalah beberapa peninggalan yang masih utuh, seperti Istana Lima Laras.
Istana ini terletak di Dusun l, Desa Lima Laras, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara. Sebuah wilayah yang dekat dengan pesisir pantai, sekitar 136 km perjalanan dari Kota Medan.
Diketahui sudah berusia di atas 100 tahun, bangunan peninggalan Suku Melayu itu terlihat masih kokoh. Mulai dari pondasi sampai ke atap istananya, hanya saja warnanya sedikit kusam.
Namun, Situs Melayu yang berlantai empat ini sering diincar oleh anak muda di sana sebagai tempat pacaran. Biasanya, para pasangan quality time berduaan sambil asyik duduk di anak tangga istana.
Jelang Pensiun Jokowi Teken Perpres Pembentukan Kortastipidkor Polri, Dijabat Jenderal Bintang Dua
Istana Lima Laras punya empat tangga dan anjungan di sebelah timur, barat, selatan dan utara. Di depan bangunannya terdapat mariam peninggalan kerajaan Melayu dahulu.
Menurut Datuk Muhammad Azminsyah, istana ini didirikan berdasarkan niat Muhammad Yoeda untuk mendirikan sebuah istana pada masa pemerintahannya. Itulah mengapa, diberi nama Istana Niat.
"Kerajaan Lima Laras sebelum memiliki istana pemerintahan, kerajaannya tunduk pada Kesultanan Siak di Riau dan sejak abad ke-16 sering berpindah-pindah," ungkapAzminsyah, keturunan kerajaan yang kini bertanggung jawab mengawasi istana.
Muhammad Yoeda wafat pada 1919 yang sekaligus menandai berakhirnya masa kejayaannya. Saat ini, keturunan yang mewariskan peninggalan tersebut adalah Datok Muhamad Azminsyah (64), di mana kini, Ia adalah orang yang bertanggung jawab merawat dan memelihara Istana Lima Laras.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik!Lets join Z Creators dengan klik di sini .