Siswa SMK di Banten Buat Senjata Tajam di Sekolah Untuk Geng Motor

Siswa SMK di Banten Buat Senjata Tajam di Sekolah Untuk Geng Motor

Nasional | BuddyKu | Rabu, 26 Oktober 2022 - 18:08
share

SERANG Polisi kembali menangkap 4 tersangka di bawah umur yang diketahui merupakan pembuat senjata tajam dan memperjualbelikannya kepada para anggota geng motor yang beraksi di Jalan Raya Kutabumi-Kotabaru, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang, Banten.

Penangkapan keempatnya berdasarkan pendalaman atas aksi tawuran para berandalan jalanan yang menewaskan satu korban. Para pelaku ini sengaja membuat senjata tajam di salah satu workshop atau bengkel di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang masih berada di wilayah Provinsi Banten.

Menangkap empat anak di bawah umur yang membuat senjata tajam di workshop sekolahnya dan memperjualbelikan senjata tajam tersebut, kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga dalam konferensi pers di Polda Banten, Rabu (26/10/2022).

Dari tawuran itu, polisi menyita 2 bilah celurit yang memiliki panjang sekitar 1 meter dan 1 celurit panjang berukuran 60 cm.

Barang bukti yang kita sita celurit yang ukurannya tidak lazim ternyata dibuat menggunakan fasilitas sekolah dan kemudian diperjualbelikan secara struktural sistematis oleh anak-anak tersebut, tambah Shinto.

Shinto menegaskan meski para pelaku ada yang berusia di bawah 18 tahun, pihaknya tetap memprosesnya secara hukum.

Anak-anak yang menjadi pelaku akan tercatat dalam sistem catatan kepolisian secara sistematis. Ketika dibuka anak-anak ini ingin sekolah lanjutan atau mencari pekerjaan maka SKCK yang akan dikeluarkan mempunyai catatan sebagai pelaku kejahatan, tegas Shinto.

Sementara itu Kasi Kesiswaan Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten, Teguh Setiawan mengatakan aksi pembuatan senjata tajam di workshop sekolah hingga tawuran yang dilakukan oleh anak-anak yang masih sekolah merupakan tamparan keras bagi pihaknya.

Tentunya ini tamparan buat kami. Kami akan menindak tegas kepada siswa-siswa yang melakukan tindakan kriminal dan tidak akan ditolerir jika melanggar hukum. Kalau yang melanggar tidak akan diterima di sekolah itu lagi, kata Teguh.

( Nin/Red )

Topik Menarik