Siber Kreasi x BuddyKu: Ternyata Warga Digital Memiliki Hak dan Tanggung Jawab yang Kompleks
Senin, 26 September 2022 Lebih dari 250 peserta menghadiri webinar yang Kembali dilaksanakan oleh Siber Kreasi. Webinar tersebut bertema Etika Warga Digital. Acara webinar menampilkan dua narasumber berkompeten dibidang digital.
Dipandu oleh Bunga Ismarini dari BuddyKu sebagai moderator, webinar berlangsung sangat meriah karena diawali oleh games tebak gambar yang memancing antusias para peserta, lalu dilanjut oleh narasumber Amy Kamila yang membahas mengenai masyarakat yang saat ini terlebih setelah pandemi covid-19 menggunakan teknologi digital secara massif, mereka berinteraksi dan berkomunikasi secara intens melalui gadget yang mereka miliki.
Karena hal itu, sebenarnya sebagai warga digital masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan online yang aman dengan 3 cara, yang pertama sebagai warga digital masyarakat merefleksikan diri pada jejak digital yang dibuat pada akun pribadi mereka, menjalin hubungan yang bertanggung jawab dalam arti yang positif, terakhir sebagai warga digital masyarakat harus dapat berpikir kritis dan tidak cepat-cepat untuk membuat kesimpulan Kita sering suka miss informasi, mungkin kita lihat suatu konten cuma 15 detik padahal kontennya 1jam 2jam. Ujar Amy.
Selanjutnya Amy Kamila membahas mengenai pola komunikasi digital yang kelihatannya hanya dilakukan secara online tetapi tetap memerlukan perhatian agar tidak terjadi hal yang tidak dinginkan. Dengan menerapkan prinsip dan mengetahui hak serta kewajiban sebagai warga digital setidaknya masyarakat dapat menggunakan kecanggihan digital dengan sehat dan aman.
Yusuf Maulana dari BuddyKu yang juga menjadi narasumber dalam acara tersebut memaparkan lanjut mengenai adanya kemudahan teknologi sekarang ini berdampak positif yakni membuat efisiensi untuk warga digital. Namun menurutnya terdapat tiga hal yang patut diperhatikan, pertama yakni goals atau tujuan sebagai warga digital dalam menggunakan internet. Kedua, banyak konteks yang perlu diperhatikan, seperti situasi dan kondisi orang yang kita ajak berkomunikasi, meskipun online tapi hal tersebut menjadi penting agar tidak terjadi kesalahpahaman atau orang lain menjadi tersinggung. Ketiga, autentik dalam arti saat menggunakan teknologi terlebih media sosial akan jauh lebih baik jika kita tetap menjadi pribadi yang sama seperti di dunia nyata. Kalau bisa sih autentik aja di dunia nyata saya seperti ini, di media sosial juga saya seperti ini. Papar Yusuf Maulana.