Tari Gambyong: Sejarah, Pola Lantai, Keunikan dan Asal Daerahnya

Tari Gambyong: Sejarah, Pola Lantai, Keunikan dan Asal Daerahnya

Nasional | inewsid | Selasa, 15 Februari 2022 - 15:35
share

JAKARTA, iNews.id - Tari gambyong berasal dari daerah Surakarta, Jawa Tengah. Kesenian tradisional ini memiliki keunikan tersendiri. Ini penjelasannya.

Melansir situs DPAD Provinsi Yogyakarta, jenis tari gambyong dibedakan menjadi dua, yakni tari gambyong pareanom dan tari gambyong pangukur. Meski begitu, gerakan tari gambyong secara dasarnya adalah sama.

Sejarah Tari Gambyong

Tarian ini sudah ada sejak masa pemerintahan Pakubuwana IV di tahun 1788-1820. Kemudian, di masa pemerintahan Pakubuwana IX seorang penata tari bernama K R M T Wreksadiningrat menggarap tarian rakyat ini agar bisa dipertujunukkan di kalangan bangsawan.

Kemudian, pada tahun 1916-1944 tari gambyong ditampilkan di lingkungan istana Mangkunegaran. Tarian ini telah diperhalus dan dipopulerkan oleh seniman sekaligus selir Sri Mangkunegara VII, Nyi Bei Nardusari.

Jenis tari gambyong pun bermunculan sejak saat itu. Tarian ini akhirnya menjadi hiburan masyarakat untuk ditampilkan di acara formal dan juga pernikahan.

Pola Lantai Tari Gambyong

Pada dasarnya, tarian ini memiliki terknik gerak dan irama iringan tari dan pola yang rumit. Namun, gerakan tari gambyong memiliki karakter yang luwes karena menggambarkan sikap dan watak wanita Jawa Tengah yang lemah gemulai.

Keunikan Tari Gambyong

Walaupun merupakan tari tradisional, tari gambyong memiliki keunikan tersendiri. Sebab, setiap penarinya harus menggunakan pakaian bernuansa kuning dan hijau.

Tak asal, warna tersebut dipilih sebagai simbol kemakmuran dan kesuburan. Bahkan, sebelum tarian dimulai selalu dibuka dengan gendhing Pangkur.

Sudah, tahukan sejarah tari gambyong dan gerakannya? Selamat belajar!

Topik Menarik