Performa Lebih Apik, Simak Cara Kerja Ulasan Google Maps
JawaPos.com Saat mengeksplorasi area baru, ulasan di Google dapat memberikan banyak informasi lokal tentang tempat atau bisnis yang paling cocok dengan keinginan pengguna. Entah itu toko kue yang menjual gluten-free, cupcake terlezat, atau restoran di sekitar yang menyajikan live music.
Karena ada jutaan ulasan yang diposting per hari oleh orang-orang dari seluruh dunia, Google memiliki dukungan yang tersedia sepanjang waktu agar informasi terus relevan dan akurat. Banyak dari upaya yang ada dikatakan untuk mencegah konten yang tidak pantas terjadi di balik layar.
Oleh karenanya, Google membagikan sedikit proses yang berjalan setelah pengguna memberikan ulasan dan mengklik tombol Kirim di ulasan. Pertama adalah membuat dan menerapkan kebijakan yang paling pas.
Kami telah memiliki kebijakan konten yang ketat untuk memastikan ulasan diberikan berdasarkan pengalaman di dunia nyata dan mencegah komentar yang tidak relevan atau menghina pada profil Bisnis di Google, ujar pihak Google.
Seiring dengan perkembangan dunia, kebijakan dan perlindungan Google pun diklaim telah berubah. Hal ini untuk membantu mereka mengamankan tempat dan bisnis dari konten yang melanggar dan tidak relevan ketika mereka berpotensi menjadi sasaran penyalahgunaan.
Misalnya, saat pemerintah dan bisnis mulai mewajibkan bukti vaksinasi Covid-19, sebelum seseorang dapat memasuki tempat tertentu, Google memberikan proteksi ekstra untuk menghapus ulasan Google yang mengkritik suatu bisnis karena kebijakan kesehatan dan keselamatan mereka atau karena mereka mematuhi perintah tentang vaksin tersebut.
Kemudian, setelah selesai disusun, kebijakan kemudian akan dijadikan materi pelatihan, baik untuk operator maupun untuk algoritma machine learning kami. Hal tersebut bertujuan untuk membantu tim mendeteksi konten melanggar dan memastikan ulasan Google selalu bermanfaat dan autentik. Selanjutnya, segera setelah seseorang memposting ulasan, Google akan mengirimkannya ke sistem moderasi untuk memastikan ulasan itu tidak melanggar satu pun kebijakan mereka.
Mengingat banyaknya ulasan yang masuk, kami menemukan bahwa kami membutuhkan tenaga manusia dan tenaga mesin untuk membantu memoderasi konten dari pengguna. Manusia dan mesin memiliki keunggulan masing-masing sehingga kami terus berinvestasi besar pada keduanya, lanjut pihak Google.
Mesin sendiri dikatakan merupakan baris pertahanan pertama yang penting karena dapat mendeteksi pola dengan baik. Pola-pola ini sering membantu mesin menentukan kelayakan konten dengan cepat, sementara sebagian besar konten yang palsu dan menipu berhasil dihapus sebelum sempat dilihat orang.
Kemudian, apakah konten ulasan yang diberikan pengguna bersifat menghina, menjatuhkan dan tidak relevan? Itulah tugas mesin tadi. Mesin yang sudah dilatih tadi akan mengenali ulasan-ulasan tersebut apakah relevan atau tidak, ada unsur pelanggaran atau tidak dan sebagainya.
Dengan melatih model kami secara cermat tentang berbagai macam penggunaan kata atau frasa tertentu, kami meningkatkan kemampuan kami untuk mendeteksi konten yang melanggar dan mengurangi kemungkinan terhapusnya ulasan yang sebenarnya layak, jelas Google.
Jika sistem tidak mendeteksi pelanggaran kebijakan, ulasan dapat diposting dalam hitungan detik. Namun, pekerjaan tidak berhenti walaupun ulasan sudah tayang. Google menyebut kalau mereka akan terus menganalisis konten yang dikontribusikan itu dan mengawasi pola yang mencurigakan. Dan, sama seperti semua platform yang menerima konten buatan pengguna, Google juga harus selalu waspada dalam mencegah penipuan dan penyalahgunaan di Maps. Salah satunya adalah dengan mempermudah pengguna Google Maps untuk melaporkan ulasan yang melanggar kebijakan mereka.
Selain mesin, tim pemeriksa manual juga bekerja sepanjang waktu untuk meninjau konten yang dilaporkan. Saat menemukan ulasan yang melanggar kebijakan, kami menghapusnya dari Google, dan dalam beberapa kasus, membekukan akun pembuat ulasan tersebut atau bahkan mengambil langkah hukum.