11 Film Korea tentang tentara yang penuh perang, cinta dan bela negara
Brilio.net - Film Korea tentang tentara selalu bercerita dengan pergolakan sejarah yang dialami oleh kedua negara Korea. Baik ketika Korea dijajah Jepang ataupun setelah itu, ketika dua negara Korea tersebut terlibat dalam perseteruan yang tiada akhir.
Film Korea tentang tentara tersebut menampilkan aksi heroik para tentara dan juga menampilkan sisi manusiawi mereka ketika bersedih atas perang yang mereka lakukan. Film-film ini tampil tidak dengan hitam-putih, melainkan mengajak siapa pun yang menontonnya untuk melihat semua konflik perang secara utuh.
Selain itu, film Korea tentang tentara ini hadir dengan berbagai kisah nyata yang pernah terjadi di Korea Selatan sendiri maupun yang diangkat dari kisah fiksi.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber Senin (31/1), berikut 11 film Korea tentang tentara yang penuh perang, cinta dan bela negara.
1. The Battle: Roar to Victory (2019).
foto: imdb.com
The Battle: Roar to Victory merupakan film perang yang mengisahkan pertempuran sengit selama empat hari antara milisi kemerdekaan Korea dan pasukan imperialis Jepang di Manchuria, Cina. Milis melibatkan ahli pedang dan ahli penembak jitu.
Film yang masuk dalam lima besar film terlaris pada 2019 ini, mengisahkan perjuangan Korea melawan penjajahan Jepang pada 1920. Selain diwarnai baku tempat ala film perang umumnya, film ini juga menampilkan atraksi seni pedang dari dua negara tersebut.
2. Battle of Jangsari (2019).
foto: imdb.com
The Battle of Jangsari merupakan kisah operasi pendaratan Jangsari yang terdiri dari 772 tentara pelajar yang rata-rata berusia 17 tahun dan hanya menerima pelatihan di kamp pelatihan selama 2 minggu. Pasukan yang dipimpin oleh Lee Myeong-jun (Kim Myung-min) ini bersiap untuk menyerang pantai Jangsari yang saat itu diduduki Korea Utara.
Selain Kim Myung-min, film yang menggambarkan patriotisme militer ini juga menampilkan beberapa artis Korea seperti Lee Jae-wook, Choi Min-ho dan juga artis Hollywood seperti Megan Fox dan George Eads.
3. Illang: The Wolf Brigade (2018).
foto: imdb.com
Illang: The Wolf Brigade merupakan film live action dari film animasi Jepang Jin-Roh: The Wolf Brigade. Film ini berlatar tahun 2029 ketika Korea Selatan dan Korea Utara mempersiapkan penyatuan diri dalam satu pemerintahan setelah depresi ekonomi yang parah menghantam kedua negara.
Polisi Korea Selatan meluncurkan unit khusus, yang dikenal sebagai "Illang" (Brigade Serigala), sebagai tanggapan atas munculnya pemberontakan domestik anti-reunifikasi yang disebut "Sekte". Polisi tersebut bukan lagi seperti polisi biasa, melainkan menjadi seperti tentara yang bertanggung jawab ketika ada serangan musuh.
4. Confidential Assignment (2017).
foto: imdb.com
Confidential Assignment mengisahkan bahwa Im Cheol-ryung, detektif militer Korea Utara yang dikirim ke Korea Selatan untuk misi baru. Targetnya adalah Jang Myung-jun, pimpinan organisasi kejahatan Korea Utara yang kini ada di Korea Selatan.
Cheol-ryung bekerja sama lagi dengan Kang Jin-tae yang kini bekerja di tim investigasi kejahatan dunia maya setelah sebelumnya bekerja di unit investigasi regional. Film ini menampilkan adegan laga dan perburuan Myung-jun yang tak mudah dilakukan oleh Cheol-ryung dan Jin-tae. Sekuel Confidential Assignment direncanakan akan segera rilis pada paruh pertama 2022.
5. Steel Rain (2017).
foto: imdb.com
Steel Rain merupakan film yang digemari oleh semua penggemar film aksi. Suasana penuh ketegangan saat agen khusus Korea Utara ditugaskan membunuh dua pria yang merencanakan kudeta. Sambil menunggu targetnya, tentara jahat tersebut menyerang penampilan publik dan melukai pemimpin negara.
Agen tersebut mempertaruhkan nyawanya untuk bisa selamat dan bisa bersembunyi di tempat yang aman. Di sisi lain perbatasan di Korea Selatan, kepala urusan keamanan luar negeri mengetahui kemungkinan kudeta. Kemungkinan tersebut menjadi lebih kompleks ketika kepala urusan keamanan luar negeri mengetahui pemimpin dan agen Korea Utara telah pergi ke Seoul.
6. A Melody to Remember (2016).
foto: imdb.com
A Melody to Remember berkisah tentang Han Sang-yeol, seorang Letnan sebuah pasukan saat Perang Korea. Sang-yeol sedih dengan segala hal yang ditimbulkan oleh perang antara dua negara Korea serumpun tersebut.
Sang-yeol tersentuh dengan kelompok paduan suara anak-anak yang sudah kehilangan apa pun yang dimilikinya akibat perang. Sang-yeol berjanji akan memperjuangkan nasib anak-anak tersebut.
7. Operation Chromite (2016).
foto: imdb.com
Operation Chromite merupakan film yang mengisahkan kondisi setelah pasukan Korea Utara menaklukkan Korea Selatan pada 1950, Jenderal Amerika Douglas MacArthur (Liam Neeson) mengirim delapan anggota dari Markas Liaison Korea, yang dipimpin oleh seorang Letnan Angkatan Laut Korea Selatan (Lee Jung-Jae) pada misi rahasia untuk mengetahui apa yang ada di balik Korea Utara dalam rangka Operasi "sinar X".
Operasi tersebut harus berhasil agar MacArthur dapat meluncurkan Operasi Pendaratan Incheon. Film tersebut merupakan sebuah versi yang di-fiksionalisasi-kan dari operasi intelijen militer/CIA bersejarah "Trudy Jackson", sebagai bagian dari Operasi Chromite.
8. Northern Limit Line (2015).
foto: imdb.com
Northern Limit Line berkisah ketika Kopral Park Dong-hyuk yang baru saja menjadi anggota Angkatan Laut Republik Korea ditugaskan di kapal patroli PKM 375. Di tengah hingar bingar Korea Selatan menjadi tuan rumah bersama Jepang dalam penyelenggaraan Piala Dunia FIFA, 2002, Korea Utara mengerahkan kapal pukat ikan dengan mata-mata untuk melintasi Garis Batas Utara yang menjadi garis demarkasi laut. Kapal PKM 357 akhirnya menangkap seluruh penumpang mata-mata tersebut hingga akhirnya dibebaskan atas instruksi pemerintah.
Sebulan kemudian, kejadian pengintaian yang dilakukan oleh Angkatan Laut Rakyat Korea berulang kali masuk dalam perairan Korea Selatan. Situasi semakin memanas hingga 29 Juni 2002, Pertempuran Yeonpyeong kedua dimulai dengan serangan mendadak terhadap PKM 357 oleh kapal patroli Korea Utara. Film ini mengisahkan kisah heroik para prajurit laut yang turut menjadi korban dalam pertempuran tersebut.
9. The Front Line (2011).
foto: imdb.com
The Front Line menceritakan kisah tentang masa-masa akhir perang Korea, saat satu batalion Korea Selatan bertempur sengit di atas bukit perbatasan melawan Korea Utara demi mendapatkan titik perbatasan baru antara dua negara. Film ini merupakan kisah sengit para prajurit kedua negara yang sama-sama merebut persengketaan daerah perbatasan.
Film ini menggambarkan bagaimana kedua belah pihak serumpun tersebut sama-sama punya kepentingan atas wilayah yang diklaim sebagai milik mereka. Karena itu, di tengah diplomasi yang buntu, masing-masing tentara negara menduduki wilayah sebanyak mungkin.
10. 71: Into The Fire (2011).
foto: imdb.com
Film 71: Into the Fire diangkat dari kisah nyata tentang 71 siswa Korea Selatan yang bertarung melawan ratusan tentara Korea Utara di depan sekolah menengah perempuan Pohang selama Perang Korea. Daerah tersebut adalah titik kritis untuk menjaga perbatasan Sungai Nakdong.
Sebanyak 71 siswa tersebut merupakan pasukan berani mati yang tak terlatih menggunakan senjata dengan baik. Karena itu, film ini merupakan salah satu episode perlawanan Korea Selatan pada masa perang saudara pada 1950.
Sebagian besar siswa yang bergabung dalam perang tersebut gugur karena harus melawan Unit 766 Korea Utara yang dilengkapi dengan persenjataan canggih.
11. My Way (2011).
foto: imdb.com
My Way merupakan film perang yang mengisahkan dua pelari maraton asal Korea dan Jepang yang saling bersaing, kini bekerja sama dan bertempur melawan Soviet dalam Perang Dunia II.
Kim Jun-shik (Jang Dong-gun) sebagai orang Korea berhasil menang dari Tatsuo Hasegawa (Joe Odagiri) seorang Jepang di lomba lari maraton yang dilangsungkan pada 1939. Namun, kekalahan Tatsuo tersebut membuat malu Jepang hingga membuat Jun-shik harus ikut pertandingan.
Jun-shik pun ikut pertandingan tersebut di tengah kesibukannya menjadi penarik becak. Namun pertandingan berlangsung dengan curang dan membuat para penonton mengamuk. Hal ini kemudian membuat Jun-shik bersama orang lain yang mengamuk harus ikut membela Jepang perang di Uni Soviet.