Kimetsu no Yaiba: Pedang Nichirin Tanjiro dan Teknik Pernafasan Matahari

Kimetsu no Yaiba: Pedang Nichirin Tanjiro dan Teknik Pernafasan Matahari

Nasional | beritabaru.co | Selasa, 18 Januari 2022 - 16:38
share

Berita Baru, Anime Serial anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba berkisah tentang pertarungan antara pembasmi iblis dan iblis pemakan manusia. Iblis memiliki usia panjang, dengan penguasaan teknik yang matang serta regenerasi yang cepat. Ketika iblis mengalami luka, luka itu langsung sembuh, berbeda dengan manusia. Untuk mengimbangi kekuatan iblis, manusia pemburu iblis dilengkapi dengan senjata khusus bernama pedang Nichirin.

Masing-masing pemburu iblis memiliki karakter warna pedang yang berbeda satu sama lain. Warna pedang menyesuaikan dengan kepribadian, dan kekuatan pengguna. Karakter utama dalam serial ini, Tanjiro memiliki pedang berwarna hitam. Warna hitam merupakan sebuah warna langka yang menyimbolkan teknik pernafasan matahari.

Teknik pernafasan matahari merupakan awal mula teknik pernafasan. Seluruh teknik pernafasan yang ada seperti teknik pernafasan api, air, petir, kabut, dan lainnya hanyalah sebuah tiruan dari teknik pernafasan matahari.

Kimetsu no Yaiba: Pedang Nichirin Tanjiro dan Teknik Pernafasan Matahari
Tarian Dewa Matahari (sumber: tekloggers)

Selain itu, hanya segelintir orang yang mampu menggunakan teknik pernafasan matahari. Teknik pernafasan matahari juga disebut sebagai teknik tersulit diantara teknik pernafasan lainnya. Karena kelangkaannya, tak banyak yang tahu mengenai teknik pernafasan matahari, termasuk karakteristik warna pedang pemiliknya.

Saat pertama kali Tanjiro menghunus pedang Nichirinnya, pedangnya langsung berubah warna hitam. Gurunya, Sakonji Ukorodaki, bahkan tak mengetahui bahwa ada pedang nichirin yang berwarna hitam. Ia hanya mengatakan bahwa biasanya pengguna pedang warna hitam tidak memiliki umur panjang. Tapi ucapannya pun tak begitu yakin.

Tanjiro sendiri para mulanya menggunakan teknik pernafasan air, sebagaimana Gyu dan Sakonji. Meski ia telah menguasai beberapa jurus dengan teknik pernafasan air, dan beberapa kali berhasil menumpas iblis, namun ia merasa tidak sepenuhnya menguasainya.

Pada saat ia bertempur melawan iblis Riu, ia tak sanggup menghadapinya dengan teknik pernafasan air. Namun tiba-tiba ia teringat ayahnya yang menarikan tarian dewa api meskipun tubuhnya lemah dan sakit. Ia pun mengikutinya, dan menjadikannya sebuah jurus pertempuran. Pada akhirnya, dengan mengembangkan sendiri teknik terinspirasi dari tarian ayahnya, ia sanggup membunuh Riu.

Tanjiro merasa bahwa teknik barunya jauh lebih kuat dan tepat untuk ia gunakan daripada menggunakan teknik pernafasan air. Namun saat itu, tak seorang pun tahu tentang teknik terbarunya. Dan setiap ia menggunakan teknik tersebut, badannya demam dan seringkali kehabisan tenaga karena teknik tersebut terlalu kuat.

Kimetsu no Yaiba: Pedang Nichirin Tanjiro dan Teknik Pernafasan Matahari
Tanjiro dan Pedang Nichirin Berwarna Hitam (sumber: i1.wp)

Rasa penasarannya semakin terjawab ketika ia menghadapi iblis atas peringkat enam, Daki. Saat itu, ia baru mendapatkan pedang terbarunya karena pedang sebelumnya dihancurkan iblis. Pedang terbarunya itu langsung patah meski cuma sedikit di ujung atasnya. Daki mengatakan bahwa ia sangat lemah karena pedang yang ia gunakan cepat mengalami kerusakan.

Ia teringat ucapan seseorang yang mengatakan bahwa pedang Nichirin akan cepat rusak jika penggunanya belum mampu sepenuhnya menguasai teknik pernafasan. Saat itu Tanjiro sadar bahwa ia tidak tepat menggunakan teknik pernafasan air, dan merasa lebih tepat dengan menggunakan teknik pernafasan matahari.

Topik Menarik