Khutbah Idul Adha Singkat dan Menyentuh Hati, Terbaru 2023!

Khutbah Idul Adha Singkat dan Menyentuh Hati, Terbaru 2023!

Muslim | BuddyKu | Selasa, 20 Juni 2023 - 14:58
share

Setelah melaksanakan shalat Idul Adha, biasanya kita akan mendengarkan khutbah singkat tentang hari raya Idul Adha.

Khutbah Idul Adha umumnya berisi sejarah kurban, yakni ketika Nabi Ibrahim diperintahkan menyembelih anaknya, Ismail.

Selain itu, khutbah Idul Adha juga bisa menceritakan makna dan hikmah dibalik perintah berkurban.

Dirangkum INDOZONE, berikut kumpulan khutbah Idul Adha terbaru 2023 yang singkat dan menyentuh hati, mengharukan!

Khutbah Idul Adha Singkat

khutbah idul adha singkat
Khutbah Idul Adha singkat (pexels/@mohammadasbad)

Tak perlu panjang-panjang, khutbah Idul Adha singkat namun penuh makna bisa jadi pilihan terbaik untuk dikumandangkan saat salat Idul Adha.

Ibadah Qurban Pererat Hubungan dengan Allah dan Sesama Manusia

Hadirin sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah,

Saat ini jamaah Haji dari seluruh penjuru dunia sedang menyelesaikan manasik haji di tanah suci.

Setelah menyelesaikan wukuf di Arafah, mereka menuju ke Mina untuk mabid dan melempar jumrah.

Bagi yang tidak menjalankan ibadah haji, maka ibadah
utama pada hari Idul Adha ini adalah menyembelih binatang qurban.

Rasulullah menekankan kepada umatnya yang mampu, untuk menyembelih binatang qurban, sesuai dengan sabdanya:

"Barang siapa mempunyai kemampuan berkurban, tetapi tidak melakukannya, maka janganlah mendekat tempat shalatku." (HR Ahmad ibn Majah dari Abi Huarairah)

Hadirin sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah,

Qurban merupakan sebuah wujud dari hubungan baik kita kepada Allah SWT dan hubungan baik kita kepada sesama manusia.

Selain itu, qurban juga menjadi wujud rasa syukur kita
atas nikmat yang Allah SWT limpahkan kepada kita.

Itulah mengapa, ibadah qurban yang kita lakukan sesungguhnya memiliki dua dimensi.

Pertama adalah ibadah yang bersifat vertikal, semata-mata berbakti kepada Allah dan hanya mengharapkan keridaan Allah SWT.

Dan keiklhasan berqurban karena kecintaan kepada Allah itulah, yang menentukan qurban kita diterima atau tidak.

Sebagaimana dijelaskan dalam dalam firman-Nya Q.S al-Hajj: 37 yang berbunyi:

"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik."

Kedua adalah ibadah yang bersifat horizontal, yakni menyantuni para dhuafa melalui pembagian daging qurban tanpa membeda-bedakan agama, suku, dan golongan.

Qurban merupakan wujud nyata upaya orang yang mampu, untuk membantu kesejahteraan sesama.

Menolong sesama adalah perwujudan amal saleh dari iman yang telah tertanam dengan kokoh.

Oleh karena itu, marilah semangat berkurban untuk menolong sesama dan menjaga iman.

Akhirnya, marilah kita memohon kepada Allah semoga kita senantiasa diberi taufik dan hidayah.

Khutbah tentang Idul Adha

khutbah idul adha
Khutbah Idul Adha (pexels/@pirsumeyra)

Idul Adha identik dengan kisah Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail yang disembelih. Khutbah Idul Adha 2023 tentang sejarah kurban paling cocok dibawakan saat salat Idul Adha.

Meneladani Nabi Ibrahim AS

Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah ,

Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Agung, Dzat yang telah menciptakan kita semu.

Sehingga, kita bisa berkumpul di sini untuk menunaikan salat Idul Adha dan menghayati hikmah yang terkandung dalam peringatan Idul Adha.

Allahu Akbar 3x walillahi alhamdu,

Hadirin jamaah salat Idul Adha rahimakumullah ,

Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS menerima sebuah perintah dari Allah SWT, sebuah perintah yang luar biasa beratnya.

Nabi Ibrahim saat itu sangat ingin memiliki seorang anak laki-laki yang diharapkan menjadi penerus perjuangannya.

Beliau kemudian berdoa dan Allah SWT mengabulkan permohonannya, maka lahirlah Ismail.

Namun, begitu Ismail dewasa, Nabi Ibrahim justru diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putra kesayangannya.

Dari peristiwa ini, kita belajar bahwa kesabaran dan ketakwaan Ibrahim dan Ismail sedang diuji oleh Allah.

Ibrahim dan Ismail berada dalam situasi yang sulit, tetapi mereka tetap yakin bahwa ketaatan pada perintah Allah SWT adalah tujuan hidup mereka.

Dengan kesabaran yang luar biasa, perintah itu dilaksanakan oleh keduanya.

Dengan bekal ketaatan, kesabaran, dan keikhlasan menjalankan perintah Allah, Nabi Ibrahim bersiap-siap menyembelih Ismail.

Tanpa disangka-sangka, ketika Ibrahim hendak menyembelih Ismail, dalam sekejap mata, Allah menggantikan Ismail dengan kambing domba.

Allahu Akbar 3x walillahi alhamdu,

Hadirin jamaah salat Idul Adha rahimakumullah ,

Ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail ini sejalan dengan perintah Allah dalam Surat At-Tholaq yang berbunyi:

"Bahwa siapa saja yang takut kepada Allah, dan Allah akan memberikan jalan keluar dari kesusahan. Dan Allah akan memberikan rizki yang jalannya tidak disangka-sangka, dan siapakah yang bertawakal, berserah diri kepada Allah, maka Allah akan memenuhi kebutuhan, dan sesungguhnya Allah telah menetapkan setiap perkara." (QS. At-Tholaq: ??2- 3)

Allahu Akbar 3xwalillahi alhamdu,

Hadirin jamaah salat Idul Adha rahimakumullah ,

Dari peristiwa tersebut kita dapat mengambil hikmah.

Hikmah pertama , orang yang beribadah kepada Allah pasti akan menghadapi ujian yang tidak mudah.

Hikmah kedua , ketika keimanan dan ketakwaan kita diangkat, maka Allah akan menguji kita terlebih dahulu.

Perlu diketahui bahwa semakin tinggi keimanan dan ketakwaan kita, semakin besar ujian yang akan diterima.

Hikmah ketiga , jangan biarkan cinta kita pada makhluk, mengalahkan cinta kita kepada Allah SWT.

Allah SWT bahkan telah mengingatkan kita lewat firman-Nya dalam surat Al-Kahfi ayat 46:

"Harta benda dan anak perempuan hanyalah perhiasan hidup di dunia ini, dan amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya bagi Tuhanmu dan sebaik-baiknya hal yang diharapkan." (Q.S Al-Kahfi: 46)

Dari ayat-ayat di atas, sangat jelas bahwa putra putri dan harta kekayaan adalah simbol kepuasan duniawi.

Mereka itu dihadirkan Allah SWT untuk menguji ketakwaan dan iman umat manusia, seperti firman Surat Al-Anfal ayat 28:

"Ketahuilah sesungguhnya harta-harta dan anak-anak itu semua menjadi ujian, maka sesungguhnya hanya di sisi Allah adanya pahala yang besar." (Q.S. Al-Anfal: 28)

Ayat ini mengingatkan kita semua, agar ketakwaan dan iman kita tidak mememudar karena sibuk mencari dunia dan menghadiahi anak-anak kita.

Hikmah keempat , jangan sampai kita hanya khawatir dengan kesuksesan putra-putri kita di dunia ini, tetapi juga kesuksesan akhirat yang harus kita perjuangkan.

Oleh karena itu, jangan ragu-ragu dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Karena semua perintah Allah itu perlu, sah, dan bermanfaat bagi individu, keluarga, masyarakat, bangsa, serta negara.

Demikianlah khutbah Idul Adha yang bisa saya sampaikan, semoga kita semua termasuk hamba Allah yang taat dan tunduk pada segala perintah-Nya.

Khutbah Idul Adha Menyentuh Hati

khutbah idul adha menyentuh hati
Khutbah Idul Adha menyentuh hati (pexels/@aart-prikker-363022294)

Agar momen kurban lebih berkesan, bawakanlah khutbah Idul Adha menyentuh hati tentang pengorbanan Nabi Ibrahim merelakan anak kesayangannya, Ismail.

Kunci Keberhasilan Nabi Ibrahim Menghadapi Semua Ujian Allah Ta\'ala

Ma\'asyiral muslimin jama\'ah shalat \'Ied yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allah Ta\'ala,

Amma ba\'du

Hari ini, kita kembali menjadi saksi betapa luasnya kasih-sayang Allah Azza wa Jalla kepada kita semua.

Hari ini kita berada di hari yang mulia, yaitu hari Nahr atau hari penyembelihan qurban.

Sekaligus hari haji akbar di mana saat ini jamaah haji di Tanah Suci melakukan pelemparan jumrah \'aqabah, setelah hari kemarin wukuf di padang Arafah dan mabit di Muzdalifah.

Jamaah shalat Ied yang semoga dirahmati oleh Allah,

Ketahuilah, Allah Taala akan menguji setiap hamba-Nya dengan berbagai musibah.

Dengan hal yang tidak mereka sukai, atau dengan musuh dari orang-orang kafir dan orang-orang munafik.

Ini semua membutuhkan kesabaran, tidak putus asa dari rahmat Allah, dan tetap konsisten dalam beragama.

Hendaknya setiap orang tidak tergoyahkan dengan berbagai cobaan yang ada.

Sikap seperti di atas sangat berbeda dengan orang-orang yang ketika mendapat ujian merasa tidak sabar, marah, dan putus asa dari rahmat Allah.

Sikap seperti ini malah akan membuat mereka mendapat musibah demi musibah.

Renungkanlah,

Rasulullah shallallahu \'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang rida (terhadap ujian tersebut) maka baginya rida Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib)

Banyak hal yang dapat kita pelajari dari kehidupan Nabi Ibrahim dan keluarganya di hari yang mulia ini.

Allah SWT berfirman dalam surat al-Baqarah 124:

"Dan ketika Nabi Ibrahim diuji oleh Tuhannya dengan kalimat (serangkaian ujian perintah dan larangan) dan dia dapat memenuhinya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia." Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku." Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim."

Setiap individu pasti memiliki ujian sesuai dengan kemampuan dan situasinya tersendiri.

Anak sekolah diuji dengan serangkaian tes sebelum naik kelas. Mahasiswa diuji dengan skripsi sebelum wisuda.

Pebisnis diuji dengan kebangkrutan sebelum bangkit dan meraup kesuksesan.

Pekerja diuji dengan serangkain tugas dan beban berat sebelum dipercaya menjadi seorang pemimpin.

Bangsa Indonesia diuji dengan penjajahan sebelum merdeka. Demikian pula, Nabi Ibrahim AS.

Beliau juga mendapat serangkaian ujian berat, bahkan bisa dibilang terberat dalam sejarah manusia.

Pertama , Nabi Ibrahim diuji dengan pembakaran yang dilakukan oleh kaumnya, karena pembangkangan yang dilakukannya terhadap agama nenek moyang.

Kaumnya mengatakan, sebagaimana direkam dalam surat al-Anbiya\'.

Mereka berkata: "Bakarlah dia (Ibrahim) dan tolonglah tuhan-tuhanmu jika kalian benar-benar hendak bertindak)."

Nabi Ibrahim tidak hanya dibakar dengan api kecil, tetapi api yang menyala-nyala dan tertutup di sebuah bangunan.

Allah kemudian segera memerintahkan api untuk mendingin dalam ayat 69:

Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim."

Kedua , Nabi Ibrahim dites dengan perintah untuk membawa anak sulungnya, Ismail, dan istrinya Siti Hajar ke padang pasir yang gersang, tanpa makanan dan minuman.

Dalam perjalanan, Nabi Ibrahim yang juga terguncang batinnya, berdoa sebagaimana terekam dalam surah Ibrahim 37:

"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."

Allah kemudian menganugerahi mereka mata air zam-zam, yang muncul dari kaki Ismail, saat ibunya berada di ujung kelelahan mencari air di sekitar mereka.

Ketiga , Nabi Ibrahim juga diuji dengan perintah untuk mengorbankan anak kesayangannya, Ismail.

Padahal, kehadiran Ismail sudah lama ditunggu-tunggu karena Nabi Ibrahim tidak kunjung dikaruniai keturunan.

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berlari-lari bersama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

Di tengah pelaksanaan kurban Ismail, Allah kemudian menggantinya dengan domba.

Nabi Ibrahim pun dipuji oleh Allah sebagai hamba yang muhsin dan mukmin.

Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah, kalau kita mau lulus ujian hidup dengan baik, mari teladani kisah hidup Ibrahim.

Pertama , pergi dan berserah diri kepada Allah.

Kedua , percayalah bahwa Allah pasti akan memberikan kita yang terbaik.

Tiga , bersabarlah dan terus berusaha sambil bersiap menerima keputusan terbaik dari Allah.

Setelah melewati semua ujian, siapa tahu, mental dan karakter kita tertempa menjadi pribadi yang lebih baik.

Kita disiapkan untuk menjadi pemimpin yang terbaik, bagi diri kita, bagi keluarga kita, bagi bangsa kita, dan bagi kemaslahatan umat.

Sebagaimana Ibrahim yang dijadikan pemimpin dan orang yang melahirkan pemimpin di generasi setelahnya.

Jamaah salat Idul Adha, rahimakumullah .

Semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar ketika menghadapi musibah, baik dengan hati, lisan, mau pun anggota badan.


Itulah kumpulan khutbah Idul Adha terbaru 2023 yang singkat dan menyentuh hati. Selamat memperingati hari raya Idul Adha!