JLS Jatim di Malang Ambles, Reni Astuti Minta Kementrian Lakukan Audit Konstruksi
MALANG, iNewsMojokerto.id - Anggota Komisi V DPR RI yang membidangi pembangunan, Reni Astuti, meminta pemerintah khususnya kementrian terkait untuk segera melakukan audit konstruksi menyeluruh terhadap proyek Jalan Jalur Lintas Selatan (JLS) Kelok 9 di Kabupaten Malang. Hal ini menyusul kejadian amblesnya badan jalan sepanjang 50 meter dengan kedalaman hingga dua meter setelah hujan deras pada Selasa (10/12/2024) hingga Rabu (11/12/2024).
“Dari data awal, bisa jadi terdapat kesalahan dalam perencanaan atau pelaksanaan proyek. Jalan yang baru dibangun dan jarang dilalui pengguna tidak semestinya ambles hanya karena hujan deras,” ujar Reni.
Politisi Fraksi PKS yang terpilih lewat Dapil Jatim 1 ini menjelaskan bahwa amblasnya jalan kemungkinan disebabkan oleh analisis geoteknik yang kurang memadai.
“Analisis yang tidak komprehensif bisa membuat potensi aliran tanah atau ketidakstabilan area tidak terpetakan dengan baik. Akibatnya, ketika hujan deras terjadi, jalan amblas karena faktor tanah yang tidak stabil,” tegas perempuan asal Surabaya ini.
Selain itu, Reni menambahkan bahwa kesalahan desain seperti sistem drainase yang buruk atau ketiadaan dinding penahan tanah juga berkontribusi pada kerusakan ini.
“Jika perencanaan sebenarnya telah memenuhi standar tetapi tidak diikuti oleh pelaksana proyek, maka indikasi kesalahan dalam pelaksanaan juga harus dievaluasi,” ujarnya.
Lebih lanjut Reni meminta pemerintah untuk segera melakukan audit konstruksi. Audit ini diperlukan untuk memastikan seluruh aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan proyek dilakukan sesuai spesifikasi teknis, standar mutu, dan regulasi yang berlaku.
“Proses audit akan mengungkap apakah masalah ini berasal dari perencanaan yang tidak matang, pelaksanaan yang tidak sesuai desain, atau pengawasan yang lemah,” kata Reni.
Reni Astuti juga meminta pemerintah untuk melakukan perbaikan sistem drainase pada proyek tersebut untuk memastikan aliran air efektif sehingga tidak merusak struktur jalan.
“Selain itu, pemantauan berkala di daerah rawan longsor harus dilakukan untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini,” tambahnya.
JLS Kelok 9 di kawasan Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, merupakan ruas jalan yang belum ramai dilalui karena bukan akses utama dan belum tersambung dengan jalur ke Kabupaten Blitar.
Dari 50,86 kilometer ruas JLS di wilayah Malang, masih ada 3,94 kilometer yang dalam proses konstruksi dan 43,30 kilometer menunggu pembebasan lahan.
Reni menekankan bahwa perencanaan jalan di area dengan curah hujan tinggi seperti Malang harus memperhatikan mitigasi risiko lingkungan.
“Faktor-faktor seperti kondisi tanah, potensi longsor, dan curah hujan tinggi harus menjadi pertimbangan utama dalam perencanaan infrastruktur,” katanya.
Sebagai Anggota Komisi V DPR RI, Reni juga mendorong pemerintah untuk memperbaiki pengawasan proyek infrastruktur di masa mendatang.
“Penggunaan material berkualitas rendah, pelaksanaan yang tidak sesuai spesifikasi, atau pengawasan yang kurang ketat tidak boleh lagi terjadi. Proyek-proyek seperti JLS ini memiliki dampak besar terhadap konektivitas wilayah dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Dengan audit konstruksi yang komprehensif dan tindakan perbaikan yang segera, Reni berharap kejadian serupa dapat dicegah di masa depan.
“Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah tegas untuk memastikan infrastruktur yang dibangun benar-benar aman, andal, dan sesuai standar,” pungkasnya.