Trauma Berat, Korban Rudapaksa 4 Pria di Kuningan Butuh Pendampingan

Trauma Berat, Korban Rudapaksa 4 Pria di Kuningan Butuh Pendampingan

Terkini | kuningan.inews.id | Rabu, 15 Januari 2025 - 21:40
share

KUNINGAN,iNEWS.ID–Kasus kekerasan seksual yang menimpa seorang pelajar berusia 16 tahun di Kuningan, Jabar, memasuki babak baru, Rabu (16/1). Kuasa hukum korban mengungkapkan kronologi kejadian, yang menyebabkan korban trauma berat hingga enggan bersekolah selama satu bulan terakhir.

"Korban awalnya berkenalan dengan pelaku, berinisial S, melalui aplikasi. Mereka kemudian janjian, dan pelaku menjemput korban di rumahnya. Setelah itu, pelaku mengajak korban berkeliling sebelum membawanya ke sebuah tempat kost. Di sana, sudah ada seorang rekannya berinisial A yang menunggu," ujar Syarif Hidayat selaku kuasa hukum korban dalam keterangan persnya.

Di lokasi tersebut, korban dipaksa meminum alkohol hingga kehilangan kesadaran. Saat sadar, korban terkejut mendapati dirinya tanpa pakaian sehelai pun. Setelah kejadian itu, pelaku S mengantar korban kembali ke rumahnya. 

 

Namun, seminggu kemudian, pelaku kembali menghubungi korban. "Pelaku S membujuk korban dan menjemputnya lagi. Kali ini, korban dibawa ke tempat kost lain, di mana dua orang rekan pelaku, yakni T dan A, sudah menunggu. Di sana, korban kembali dipaksa minum alkohol hingga tidak sadarkan diri. Para pelaku kemudian melakukan aksi keji mereka," jelasnya.

Beberapa minggu setelah kejadian, orang tua korban mulai curiga dengan perubahan fisik dan perilaku korban. “Pipi dan kaki korban tiba-tiba bengkak, serta korban tidak datang bulan. Setelah diperiksa di dokter kandungan, terungkap korban telah hamil lima minggu,” ungkapnya.

Tidak terima dengan kejadian tersebut, keluarga korban melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. “Kami sudah melakukan visum, hasilnya positif enam minggu hamil. Keluarga korban sangat terpukul, terutama karena korban sempat berniat mengakhiri hidupnya akibat tekanan psikologis yang berat," katanya.

Syarif menegaskan akan mengawal kasus ini hingga tuntas. “Kami memastikan tidak ada ruang untuk mediasi. Ini kejahatan luar biasa, pemerkosaan. Para tersangka harus dihukum seberat-beratnya. Psikologis korban hancur, masa depannya terenggut. Keluarga korban berharap keadilan benar-benar ditegakkan,” tegasnya.

Saat ini, proses hukum sedang berlangsung, dan pihak keluarga korban menuntut hukuman maksimal bagi para pelaku agar memberikan efek jera serta keadilan bagi korban.***

Topik Menarik