Mahasiswa Prasetiya Mulya Dorong Kopi Kuningan Jadi Komoditas Global
KUNINGAN,iNewsKuningan.id–Mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya melalui program Community Development (Comdev) turut mendorong kopi asli Kuningan, Jabar, menjadi komoditas berdaya saing global. Melalui pendekatan berbasis solusi aplikatif, inovatif, dan berkelanjutan, mereka membantu pengembangan industri kopi daerah ini agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Gabrielle Marcelino Prayoga, salah satu kelompok mahasiswa Comdev (KIN 001) menjelaskan, bahwa Comdev tidak hanya menjadi sarana belajar di luar kampus, tetapi juga merupakan pengalaman nyata dalam mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan dari bangku kuliah.
"Program ini memungkinkan kami berkontribusi langsung kepada masyarakat, khususnya dalam mengembangkan potensi kopi Kuningan sebagai produk unggulan daerah," ungkapnya, Jumat (13/12).
Dalam menjalankan program Comdev ini, kelompok mahasiswa mengambil sejumlah langkah strategis, salah satunya adalah mengupayakan pengurusan Indikasi Geografis (IG) untuk kopi Kuningan. Status IG memberikan landasan hukum untuk melindungi otentisitas produk serta menjamin kualitasnya di mata konsumen.
"Dengan IG, kopi Kuningan akan diakui sebagai produk premium yang khas, sehingga dapat memperkuat posisinya di pasar nasional maupun internasional," jelasnya.
Selain itu, mahasiswa juga melakukan pendataan kelompok tani kopi di Kuningan. Data terkait hasil panen, luas lahan, dan kebutuhan petani menjadi basis perencanaan untuk pengembangan industri kopi yang lebih terarah.
Dalam rangka memperluas pasar kopi Kuningan, kelompok mahasiswa merancang platform e-commerce bagi anggota Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) Kuningan. Platform ini menampilkan produk kopi dengan dokumentasi yang terstandarisasi, mulai dari deskripsi produk hingga kemasan menarik, untuk meningkatkan daya tarik konsumen.
"E-commerce ini bertujuan membuka akses pasar yang lebih luas, sehingga produk kopi Kuningan dapat lebih mudah dikenal oleh konsumen dalam dan luar negeri," ujarnya.
Selain inovasi pemasaran, mahasiswa juga mengadakan workshop yang fokus pada peningkatan kesadaran pelaku usaha kopi mengenai pentingnya standarisasi produksi. Workshop ini meliputi pelatihan proses pascapanen, teknik pengemasan, dan strategi pemasaran efektif.
"Harapannya, pelaku usaha kopi di Kuningan mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi, baik dari segi rasa maupun presentasi," tambahnya.
Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam program ini terdiri dari Benedictus Prasetya Soegiopranoto, Caroline Candra, Eric Reynard Hartanto, Gabrielle Marcelino Prayoga, Humaira Nurilazmi Kurniawan, Jessica Setiawan, Tito Timothy Arikunto, dan Wyne Aurelia Halim.
Dengan sinergi penguatan legalitas, pengelolaan data, inovasi pemasaran, dan peningkatan kapasitas pelaku usaha, program ini diharapkan dapat membawa kopi Kuningan menjadi simbol kebanggaan daerah sekaligus komoditas unggulan yang mendunia.***