Ketahui Pentingnya Vaksinasi DBD, Cegah Rawat Inap 83 Persen

Ketahui Pentingnya Vaksinasi DBD, Cegah Rawat Inap 83 Persen

Kesehatan | jawapos | Selasa, 18 Oktober 2022 - 13:32
share

JawaPos.com Kini vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah tersedia. Kasus dengue cenderung meningkat pada pergantian awal musim hujan. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara yang paling terkena dampaknya.

Sebagai wilayah hiperendemis dengue, Indonesia memiliki tren peningkatan kasus cukup tinggi saat memasuki masa pancaroba atau peralihan yang biasanya dimulai pada bulan Oktober. Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menunjukkan bahwa pada minggu ke-36 di bulan September 2022, jumlah konfirmasi terpapar dengue di Indonesia tercatat sebanyak 87.501 kasus dan jumlah kematian akibat dengue mencapai 816 kematian.

Kini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menyetujui vaksin DBD. Penelitian dan pengembangan (R&D), Takeda berada di balik Vaksin Dengue Tetravalen yang telah disetujui oleh BPOM.

Vaksin Dengue Tetravalen mendukung upaya Pemerintah menuju zero dengue death pada 2030, kata Head of Medical Affairs Takeda Asia-Pacific dr. Goh Choo Beng, dalam keterangan virtual, Senin (17/10).

DBD Penyakit Musim Hujan

Meningkatnya jumlah kasus dengue tak memandang umur, tempat tinggal maupun gaya hidup. Menurut data Kemenke, kasus dengue di Indonesia secara umum paling banyak terjadi pada golongan umur 14-44 tahun, yaitu sebanyak 39,96 persen dan umur 5-14 tahun yaitu sebanyak 35,61 persen.

Gejala yang dapat dirasakan saat terkena infeksi virus dengue, demam mendadak tinggi disertai sakit kepala dan linu atau nyeri pada otot dan tulang. Apabila tidak segera dipastikan penyebabnya, maka akan menyebabkan komplikasi seperti syok atau perdarahan.

Bahkan dapat menyebabkan kematian, kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik Infeksi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD-KPTI.

Oleh karena itu, penting sekali seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dengue, melalui 3M plus, hingga vaksinasi dengue tambah dr. Erni.

Vaksinasi Dengue Cegah Rawat Inap

Pada anak, yakni rentang usia 5-14 tahun, gejala yang dialami sama seperti orang dewasa. Gejala yang dapat berlangsung selama 7 hari ini dapat mengancam jiwa di tiap jamnya. Hingga saat ini dengue tetap menjadi penyebab kematian cukup tinggi pada anak di Asia, termasuk Indonesia.

Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi Tropis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K) mengatakan melihat kecenderungan dengue yang meningkat dari tahun ke tahun, melakukan pencegahan penyakit dengue sedini mungkin merupakan langkah strategis dan vital yang harus dilaksanakan. Selain program 3M Plus, masyarakat juga perlu didorong untuk dapat melakukan vaksinasi dengue.

Berdasarkan studi klinis pivotal fase 3, efikasi Vaksin Dengue Tetravalen untuk mencegah dengue secara keseluruhan adalah sebesar 62 persen setelah tiga tahun. Sementara efikasinya untuk mencegah rawat inap akibat virus Dengue yakni sebesar 83,6 persen setelah tiga tahun