Perlindungan di Ketinggian, Menjaga Keamanan Perawat Gedung Pencakar Langit

Perlindungan di Ketinggian, Menjaga Keamanan Perawat Gedung Pencakar Langit

Terkini | joglosemar.inews.id | Jum'at, 22 November 2024 - 23:30
share

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Langit mungkin adalah batas pandang terakhir manusia. Namun, bagi para pekerja di ketinggian, langit adalah kanvas tempat mereka menggambar cerita. Mereka adalah para perawat gedung pencakar langit, menghadapi angin kencang dan gravitasi tanpa kompromi. Kisah mereka adalah narasi keberanian, ketelitian, dan pentingnya perlindungan.

Andhy Nofandhy (44), seorang penggiat panjat tebing yang bertransformasi menjadi pengusaha, adalah salah satu dari mereka. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang ini mendirikan Cakar 4 Pilar, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang high-risk services sejak 2009. Bersama timnya, ia melayani kebutuhan perawatan gedung tinggi, menantang bahaya untuk menjaga keindahan arsitektur modern.

“Awalnya, hanya hobi panjat tebing,” kenangnya, Jumat (22/11/2024).

“Tapi, saat bekerja membantu provider telekomunikasi, saya melihat peluang di dunia ini. Setelah belajar lebih banyak, saya memutuskan membuat perusahaan sendiri,” imbuh ayah enam anak itu.

Di setiap proyek, risiko selalu membayangi. Dari membersihkan kaca hingga pengecatan gedung setinggi 100 meter, setiap pekerjaan adalah tarian melawan angin. “Hujan bukan masalah utama,” kata Andhy. “Tapi petir, itu cerita lain. Kami selalu memprioritaskan keselamatan.”

Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 20 orang, dengan sebagian besar adalah pekerja lepas. Sebelum terjun ke lapangan, setiap anggota tim diwajibkan mengikuti pelatihan ketat, memahami penggunaan peralatan keselamatan, dan menjalani simulasi pekerjaan. “Banyak yang awalnya takut ketinggian,” kata Andhy. “Tapi setelah pelatihan, keberanian mereka tumbuh.”

Namun, keberanian saja tak cukup. Dalam dunia kerja yang penuh risiko ini, perlindungan adalah kebutuhan mutlak. Asuransi seperti BPJS Ketenagakerjaan menjadi tameng utama. “Kami selalu memastikan pekerja kami terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Andhy. “Itu tidak hanya melindungi mereka, tetapi juga memberikan rasa aman kepada keluarga mereka.”

Pentingnya asuransi terlihat jelas dalam setiap aspek pekerjaan ini. Dengan medan yang bervariasi, dari gedung tinggi di kota hingga tangki minyak di pelosok, ancaman cedera atau kecelakaan tidak pernah bisa diabaikan. BPJS Ketenagakerjaan menjadi jaminan bahwa jika sesuatu terjadi, ada perlindungan yang siap membantu.

“Saya selalu mengatakan kepada pekerja: hidup adalah prioritas,” ujar Andhy. “Kami tidak bisa mengorbankan nyawa untuk pekerjaan. Dengan asuransi, setidaknya ada kepastian bahwa mereka tidak sendirian jika terjadi sesuatu.”

Bagi Andhy, setiap gedung yang berhasil dirawat adalah monumen kecil keberhasilan timnya. "Melihat hasil kerja kami berdiri tegak, bersih, dan berfungsi, itu kebanggaan yang tidak bisa diukur dengan uang," katanya.

Andhy menjelaskan bahwa pekerja yang terlibat dalam proyek mereka awalnya adalah para pecinta olahraga panjat tebing, yang sudah terbiasa dengan ketinggian dan memiliki ketahanan mental yang baik. Hal ini membuat mereka tidak takut bekerja di ketinggian. Meskipun demikian, keselamatan tetap menjadi prioritas utama dalam setiap pekerjaan. Oleh karena itu, pihaknya memastikan bahwa setiap pekerja mendapatkan pelatihan khusus yang mencakup semua jenis pekerjaan di ketinggian, termasuk pengecatan, penambalan dinding, hingga pembersihan kaca.

Untuk memastikan kualitas dan keselamatan kerja, Andhy menyebutkan bahwa mereka bekerja sama dengan berbagai produsen terkait. Misalnya, dalam pekerjaan pengecatan gedung, mereka menjalin kerja sama dengan produsen cat ternama untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan tahan lama. Sedangkan untuk penambalan dinding, mereka menggandeng produsen semen yang berpengalaman untuk memastikan ketahanan dinding dari kebocoran. Tidak hanya itu, untuk proyek-proyek yang melibatkan operator seluler, mereka juga bekerja sama dengan provider terkait, menjaga kualitas dan kepuasan pelanggan.

Dalam hal tarif, Andhy menjelaskan bahwa biaya pekerjaan sangat bergantung pada tingkat kesulitan, jenis pekerjaan, dan volume yang dikerjakan. Untuk pekerjaan pengecatan gedung, mereka memberikan garansi hingga lima tahun, yang menunjukkan komitmen mereka terhadap kualitas dan kepuasan pelanggan. Sementara itu, untuk penambalan kebocoran dinding, garansi yang diberikan adalah satu tahun, yang mencakup dari musim hujan saat ini hingga musim hujan tahun depan, memberikan rasa aman bagi pelanggan terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan.

Untuk pembersihan kaca gedung, tarif yang dikenakan bervariasi tergantung tingkat kesulitan pekerjaan. Jika tingkat kesulitan rendah, tarif yang dikenakan adalah Rp15.000 per meter persegi. Namun, jika tingkat kesulitan tinggi, seperti untuk gedung bertingkat tinggi atau kaca yang sangat kotor, tarifnya bisa mencapai Rp25.000 hingga Rp30.000 per meter persegi. Dengan transparansi tarif dan komitmen terhadap kualitas, Andhy berharap dapat terus memenuhi kebutuhan pelanggan, baik dalam hal keamanan, efisiensi, maupun kepuasan hasil pekerjaan.

 

Pelajaran dari Langit

Kisah para pekerja ketinggian ini adalah pengingat bahwa di balik setiap gedung yang megah, ada tangan-tangan yang tak terlihat, bekerja dengan risiko tinggi demi menjaga keindahan. Perlindungan seperti BPJS Ketenagakerjaan bukan sekadar kewajiban, tetapi kebutuhan. Karena setiap nyawa adalah harta, dan setiap pekerja layak mendapatkan rasa aman.

“Ada kebanggaan tersendiri saat melihat kaca yang saya bersihkan menjadi jernih dan memantulkan langit. Tapi, semua itu ada harganya: nyawa,” ujar salah satu pekerja Cakar 4 Pilar, Ahmad Fahad (33), sembari mengenang awal mula ia menekuni profesi ini. 

Ayah dua anak asal Purwodadi itu memulai perjalanan ini sejak 2009. Kala itu, ia masih mahasiswa di UIN Walisongo, namun jalan hidup berkata lain. Cintanya pada alam dan aktivitas Mapala (mahasiswa pecinta alam) membawanya ke pekerjaan yang penuh risiko: perawat gedung pencakar langit.

Fahad bekerja dengan tenang, tapi penuh waspada. Setiap tugasnya, mulai dari pengecatan, menambal kebocoran dinding, hingga membersihkan kaca, menuntut perhatian penuh. “Kami tak hanya membersihkan kaca, tapi juga menjaga kehormatan gedung itu. Kami harus memilih chemical yang tepat agar kerak membandel lenyap tanpa merusak kaca,” jelasnya. 

Namun, tak ada hari tanpa risiko. Setiap kali Fahad naik, keselamatan adalah doa yang selalu ia panjatkan. Helm, harness, tali, dan karabiner adalah teman setianya. "Di atas sana, setiap langkah kecil bisa menjadi perbedaan antara hidup dan kematian. Kami bekerja dalam tim, minimal dua orang, dan salah satu harus bisa rescue. Itu syarat mutlak," katanya, menghela napas panjang. 

Meski telah lebih dari satu dekade bekerja di ketinggian, dia tidak pernah melupakan momen yang paling menakutkan dalam hidupnya. “Tahun 2013 di Bandung, saya dan dua teman sedang membersihkan kaca gedung. Tiba-tiba petir menyambar penangkal petir di hotel sebelah kami. Suara dan kilatnya menggelegar, seperti langit runtuh,” katanya, matanya menerawang. 

Dia dan timnya segera turun dengan tergesa-gesa. “Kami gemetar, tapi Alhamdulillah tidak ada yang terluka. Itu adalah peringatan bahwa risiko kami nyata. Tidak ada yang bisa diabaikan,” tambahnya.  

Bagi Fahad, keselamatan adalah harga mati. Namun, ia tahu perlindungan fisik saja tidak cukup. “Kami semua terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Itu bukan hanya soal administrasi, tapi tentang memastikan keluarga kami tetap bisa bertahan jika sesuatu terjadi,” ucapnya dengan nada penuh rasa syukur. 

Dia menjelaskan, asuransi itu dibayarkan oleh bosnya, baik secara rutin maupun untuk setiap proyek. “Rasanya lebih tenang saat tahu ada yang menjaga kami, meskipun kami sering berpindah-pindah dari satu proyek ke proyek lain. Ini pekerjaan berbahaya, tapi kami tidak boleh takut. Takut hanya akan memperburuk keadaan,” katanya. 

Meski pekerjaannya penuh risiko, Fahad tidak pernah menyesal. Baginya, pekerjaan ini adalah cara untuk menjaga mimpi keluarga kecilnya. “Ketika saya selesai membersihkan kaca, saya melihat bayangan langit di sana. Saya seperti melihat masa depan anak-anak saya. Itu membuat semua rasa takut hilang,” ucapnya dengan suara yang hampir berbisik. 

Kini, Fahad telah menginjakkan kaki di berbagai kota besar, dari Jakarta hingga Meulaboh. Setiap kota meninggalkan cerita, setiap gedung menyimpan kenangan. Tapi baginya, yang paling penting adalah pulang dengan selamat, membawa kabar baik untuk keluarganya. 

“Pekerjaan ini mengajarkan saya untuk menghargai hidup. Setiap pagi saya berangkat dengan doa, dan setiap malam saya pulang dengan rasa syukur. Kami mungkin tidak terlihat oleh orang-orang, tapi kami adalah bayangan di balik kaca yang bersinar itu,” tuturnya. 

 

Perlindungan Komprehensif

Pakar ekonomi Universitas Diponegoro (Undip) Esther Sri Astuti, S.A., Ph.D., menyatakan bahwa BPJS Ketenagakerjaan adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh para pekerja. Terutama mereka yang memiliki risiko tinggi dalam pekerjaan.

Menurut Esther, keberadaan BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya memberikan perlindungan bagi pekerja dari risiko kecelakaan kerja, tetapi juga menjamin kesejahteraan keluarga yang ditanggung jika terjadi insiden fatal.

“Dengan memiliki asuransi BPJS Ketenagakerjaan, pekerja dapat menjalankan tugasnya tanpa khawatir dengan risiko yang mungkin terjadi. Apabila terjadi kecelakaan kerja, pekerja tidak perlu terbebani dengan biaya karena asuransi sudah menanggungnya. Bahkan, keluarga yang ditinggalkan tetap memiliki penghasilan meski pekerja tidak dapat bekerja,” jelasnya. 

Esther menambahkan, perlindungan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan mencakup berbagai aspek, mulai dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, hingga santunan kematian. Perlindungan ini menjadi kebutuhan penting, terutama bagi pekerja yang berhadapan dengan risiko tinggi seperti pekerja konstruksi, tenaga kesehatan, dan pekerja ketinggian. 

Namun, menurutnya, BPJS Ketenagakerjaan sebaiknya dilengkapi dengan asuransi lain untuk memberikan perlindungan yang lebih komprehensif. "Asuransi swasta juga dapat menjadi tambahan agar perlindungan kepada pekerja semakin kuat. Misalnya, selain BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, perusahaan dapat menyediakan asuransi swasta untuk melengkapi perlindungan bagi pekerja,” ujarnya. 

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip, sekaligus Direktur Eksekutif INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) itu juga menegaskan bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk mendaftarkan pekerja ke dalam program BPJS, baik kesehatan maupun ketenagakerjaan. Jika belum mampu menyediakan asuransi tambahan, setidaknya BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan harus menjadi prioritas. 

“Dengan adanya perlindungan ini, pekerja dapat bekerja dengan baik dan tenang karena sudah ada jaminan yang melindungi mereka. Perlindungan ini juga penting untuk memastikan pekerja dapat bekerja secara maksimal demi kemajuan perusahaan,” tambahnya. 

Esther berharap, kesadaran akan pentingnya perlindungan sosial bagi pekerja semakin meningkat, baik di kalangan perusahaan maupun pekerja itu sendiri. Menurutnya, kesejahteraan pekerja adalah fondasi dari produktivitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Pekerja Berisiko Tinggi

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Semarang Pemuda, Multanti, menekankan bahwa perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja pada bidang berbahaya wajib tertib membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini sangat penting untuk memastikan manfaat program perlindungan berjalan maksimal, terutama bagi pekerja yang setiap harinya menghadapi ancaman keselamatan. 

"Dengan pembayaran iuran tepat waktu, kami dapat memberikan layanan terbaik untuk mereka yang mengalami kecelakaan kerja, mulai dari pengobatan hingga pemulihan total," jelas Multanti dalam kegiatan sosialisasi di Semarang.

Ia juga menyoroti pentingnya integrasi administrasi antara rumah sakit, perusahaan, dan BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan pelayanan berjalan cepat dan tepat. "Kolaborasi ini memastikan para pekerja di sektor berisiko tinggi mendapatkan perawatan tanpa kendala administratif, sehingga fokus mereka hanya pada pemulihan," tambahnya. 

BPJS Ketenagakerjaan juga mendorong perusahaan untuk memanfaatkan teknologi digital, seperti aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), yang memungkinkan pemantauan data pekerja dengan lebih efisien. Multanti menyebut bahwa pekerja berisiko tinggi, seperti perawat gedung pencakar langit, harus memiliki akses mudah ke layanan ini agar mereka dapat memastikan data perlindungan mereka selalu terkini. 

Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang telah memastikan seluruh karyawannya terdaftar dan aktif menggunakan aplikasi JMO. Perusahaan-perusahaan ini menjadi role model yang menunjukkan kepedulian nyata terhadap keselamatan dan kesejahteraan pekerjanya. 

Sebagai langkah proaktif, BPJS Ketenagakerjaan juga mendukung perlindungan pekerja nonformal berisiko tinggi. Multanti menyebut bahwa program ini adalah bentuk perlindungan nyata untuk pekerja di sektor nonformal.

"Pekerjaan berisiko tinggi membutuhkan perlindungan menyeluruh, dan program seperti ini memastikan bahwa semua pekerja, baik formal maupun nonformal, mendapatkan hak yang sama," ujarnya. 

Langkah BPJS Ketenagakerjaan ini mempertegas komitmen untuk memberikan perlindungan maksimal kepada pekerja yang menghadapi risiko dalam pekerjaan mereka, termasuk perawat gedung pencakar langit yang setiap harinya mempertaruhkan nyawa demi menjaga keindahan kota.

Topik Menarik