Pasutri Lansia di Lubuklinggau Ini Hidup Telantar dan Butuh Uluran Tangan
Sepasang lansia Muya dan Cik Dong di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) dalam keadaan sakit tinggal di kontrakan tidak layak huni. Pasangan lansia berusia 64 tahun dan 63 tahun ini hidup dengan mengandalkan belas kasihan dari masyarakat setempat.
Mirisnya lagi di tengah kondisi yang memprihatinkan itu, pasangan suami istri ini memiliki lima orang anaknya, yang tak satu pun mau mengurus kedua orang tuanya. Selama ini, keduanya menumpang tinggal sebuah rumah kontrakan di Gang Kandis RT 01, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubukinggau Utara II.
Informasi ini pertama kali beredar melalui video yang diunggah oleh Ratih warga yang prihatin terhadap kondisi mereka. Pasangan lansia ini memiliki lima orang anak, namun hingga kini tidak ada.
"Saya lihat nenek itu terbaring di lantai (teras depan rumah) ternyata kondisinya sakit seketika itu saya langsung kasihan," kata Ratih dikutip Selasa (10/12/2024).
Selanjutnya, Ratih langsung mendekati nenek tersebut dan ternyata di dalam ada suaminya juga sakit, karena kebingungan akhirnya Ratih memvideokan pasangan suami istri tersebut.
Ratih berharap video tersebut dapat sampai kepada anak-anak mereka dan mengetuk hati mereka untuk segera menjemput kedua orang tuanya. "Saya tidak ada niat lain mau pansos atau apa tapi memang karena murni saya kasihan," katanya.
Sementara, Leni warga setempat menuturkan bila pasangan suami istri tersebut tinggal dilingkungan mereka baru satu setengah bulan terakhir. "Tinggal di sini (RT 01 Kelurahan Ulak Surung) satu setengah bulan terakhir dan saat pindah yang laki-laki sudah sakit dan istri sehat," katanya.
Selama tinggal di lingkungan RT 01 Kelurahan Ulak Surung, Cikdong masih dalam keadaan sehat dan kerap berbelanja warungnya."Sering belanja tempat saya, pernah beli teh, beli sabun, beli kecap, pernah karena kasihan saya kasih," katanya.
Leni menambahkan, satu Minggu terakhir Cikdong memang jarang terlihat dan mereka sempat mengira bila pasangan lansia tersebut sudah pindah. "Semasa sehat (Cikdong) mampu berjalan, kadang kami lihat mereka ngambil daun ubi pinggir jalan untuk lauk, tapi seminggu tidak terlihat kami kira pindah," pungkasnya.