Kisah Prabu Siliwangi Muda, Sang Pengembara Hutan yang Berani dan Tangkas Berburu
Di bawah pimpinan Sri Baduga Maharaja, yang lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi , Kerajaan Pajajaran mencapai puncak kejayaannya. Namun, sebelum menjadi raja yang dihormati, Prabu Siliwangi muda adalah seorang ksatria pemberani yang gemar menjelajah hutan dan berburu binatang liar.
Sejak kecil, Prabu Siliwangi, atau Prabu Jayadewata sebagaimana ia dikenal sebelum naik tahta, sudah menunjukkan keberaniannya. Ia sering menghilang dari istana untuk menjelajah hutan belantara yang luas di wilayah Jawa Barat. Hutan-hutan itu dipenuhi dengan berbagai macam bahaya, dari hewan buas hingga medan yang sulit, tetapi bagi Prabu Jayadewata, hutan adalah tempat yang memberinya tantangan sekaligus kebebasan.
Dengan busur di tangan dan ketangkasan yang tak tertandingi, ia menjadi seorang pemburu ulung. Setiap kali ia berhasil mengalahkan hewan buruan, teman-temannya takjub akan kecepatan dan ketepatannya. Keberanian dan ketangkasannya dalam berburu membuat namanya dikenal di seluruh kerajaan, bahkan sebelum ia mengambil peran dalam politik.
Selain petualangannya di hutan, Prabu Jayadewata juga terlibat dalam berbagai peristiwa penting yang membentuk masa depannya sebagai raja. Salah satunya adalah ketika ia diangkat menjadi pemimpin Kerajaan Surantaka setelah kematian Ki Gedeng Sindangkasih, pamannya sekaligus mertuanya. Dengan bijak, ia memimpin kerajaan itu, memperkuat posisinya di antara para bangsawan Sunda dan Galuh.
Namun, salah satu peristiwa paling menarik dari masa mudanya adalah ketika ia mengikuti sayembara di Kerajaan Japura. Sayembara itu diadakan untuk memperebutkan Subang Larang, putri dari Ki Gedeng Tapa, penguasa Kerajaan Sing Apura. Dalam pertarungan tersebut, Prabu Jayadewata, yang menyamar dengan nama Keukeubingan Rajasunu, berhasil mengalahkan Prabu Amuk Murugul, seorang raja tangguh dan putra Prabu Susuktunggal. Ini bukan hanya membuktikan kekuatannya, tetapi juga menempatkannya sebagai sosok yang disegani di kalangan bangsawan.
Setelah kemenangannya dalam sayembara, Prabu Jayadewata memilih untuk tidak melanjutkan rivalitas dengan Prabu Amuk Murugul. Menyadari bahwa mereka sebenarnya adalah kerabat, ia memilih jalur diplomasi dan mempererat hubungan dengan Kerajaan Sunda. Prabu Jayadewata kemudian dijodohkan dengan Nyai Kentring Manik Mayang Sunda, putri Prabu Susuktunggal. Dari pernikahan ini lahirlah Sanghyang Surawisesa, yang kelak menggantikan Prabu Siliwangi sebagai Raja Pajajaran.
Namun, pernikahan politik ini bukanlah satu-satunya. Prabu Siliwangi juga menikahi Ratu Istri Rajamantri, memperluas pengaruhnya di kerajaan. Dengan kepiawaian politik dan keberanian yang ia tunjukkan sejak muda, Prabu Siliwangi membawa Pajajaran menuju puncak kejayaan.
Dari seorang pengembara hutan yang senang berburu, Prabu Siliwangi tumbuh menjadi pemimpin besar yang namanya dikenang sepanjang masa. Hutan yang dulunya menjadi tempatnya mencari tantangan, kini menjadi saksi bisu atas perjalanan seorang pemimpin yang membawa Pajajaran ke masa keemasan.