Kronologi Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang, Bermula dari Nonton Kuda Lumping

Kronologi Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang, Bermula dari Nonton Kuda Lumping

Infografis | sindonews | Jum'at, 6 September 2024 - 14:22
share

KASUS pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di Palembang menyita perhatian masyarakat. Satu hal yang paling ironis adalah para pelakunya masih berada di bawah umur.

Sebelumnya, seorang siswi SMP berinisial AA (13) ditemukan tewas di area kuburan China atau Tempat Pemakaman Umum (TPU), Talang Kerikil, Palembang, Sumatera Selatan pada Minggu (1/9/2024). Melalui penyelidikan, korban tak hanya dibunuh, namun juga menjadi korban pemerkosaan.

Kasus kematian AA (13) mulai menemui titik terang usai polisi menetapkan empat orang tersangka. Keempatnya ditangkap pada Selasa (3/9/2024), dua hari setelah mayat AA ditemukan terbujur kaku di kawasan TPU Talang Kerikil, Kecamatan Sukarami Palembang.

Mirisnya lagi, empat pelaku pembunuhan itu masih tergolong anak di bawah umur. Mereka masing-masing adalah IS (16), MZ (13), NS (12), dan AS (12).

Kronologi Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono menyebut para pelaku melakukan aksinya karena kecanduan film porno. Pada keterangannya, ia juga menyebut kejadian bermula ketika korban bertemu pelaku di sebuah pertunjukan kuda lumping.

Kasus pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di Palembang bermula ketika AA (13) datang menonton kesenian tradisional kuda lumping di kawasan Jalan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, pada Minggu (1/9/2024) siang.

Saat menonton pertunjukan itu, AA bertemu IS, anak laki-laki yang baru dikenalnya sejak dua pekan lalu dari rekannya yang berinisial M. Singkat cerita, perkenalan waktu itu terus berlanjut hingga keduanya sering membalas pesan di media sosial.

Pada hari kejadian, keduanya bertemu di pertunjukan kuda lumping. Awalnya, IS mengajak AA jalan-jalan di krematorium diiringi tiga pelaku lainnya.

Ketika sampai di TPU Talang Kerikil, IS membujuk AA untuk melakukan hubungan seksual. Namun, ajakan itu ditolak oleh korban.

Keburu dipenuhi nafsu bejat, IS membekap AA. Sementara itu, tubuhnya juga dipegangi oleh ketiga pelaku lainnya.

AA yang kesulitan bernapas akhirnya meninggal dunia. Namun, awalnya keempat pelaku mengira korban dalam kondisi pingsan.

"Mereka mengira korban pingsan, dalam keadaan meninggal korban diperkosa oleh IS diikuti oleh tiga pelaku lainnya," ujar Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono saat melakukan gelar perkara, Rabu (4/9/2024).

Setelah memuaskan birahinya, keempat pelaku membopong jasad korban ke kuburan yang berjarak 30 menit dengan berjalan kaki. Hal ini dilakukan agar tindakannya tak diketahui orang lain.

Tragisnya, di tempat kedua itu jasad korban kembali diperkosa oleh pelaku secara bergantian. Belum selesai, setelah melakukan aksi bejatnya, keempat pelaku kembali menonton kuda lumping.

Selain itu, diketahui juga bahwa mereka dengan bangga sempat menceritakan perbuatannya ke rekan-rekannya. Pelaku utama IS bahkan sempat mendatangi rumah korban untuk ikut tahlilan.

Demikianlah ulasan mengenai kronologi kasus pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di Palembang.

Topik Menarik