Abdimas UPNVJ Pelopori Gerakan Program Community Base Tourism di Desa Jatisura Indramayu

Abdimas UPNVJ Pelopori Gerakan Program Community Base Tourism di Desa Jatisura Indramayu

Infografis | sindonews | Senin, 1 Juli 2024 - 18:03
share

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) memelopori gerakan Program Community Base Tourism (CBT) di Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan inisiasi Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) UPNVJ selama 2 hari (26-27/6/2024).

Ketua Tim Abdimas UPNVJ Yani Hendrayani mengatakan, Situ Bolang di Desa Jatisura, memiliki potensi untuk mendukung pariwisata, seperti sumber daya alam, sosial, dan budaya. Tim Abdimas UPN Vetereran Jakartamenggelar Workshop dan FGD untuk melibatkan generasi muda dalam pembangunan desa wisata.

“Penglibatan generasi muda sangat urgent untuk diberikan motivasi sebagai penerus masa depan Desa Jatisura melalui pendekatan Community Base Tourism. Tantangan membangun desa wisata di sini karena masih lemahnya sumber daya manusia untuk regenerasi pengelolaan desa wisata,” kata Yani.

Baca juga; 4 Rekomendasi Destinasi Turis di Indramayu, Wisata Alam hingga Edukatif

Dalam kegiatan Kelompok workshop dan FGD ini, Tim Abdimas UPNVJ memberikan berbagai solusi untuk memotivasi generasi muda dalam membangun potensi desa wisata. Kegiatan ini diikuti 17 peserta kelompok masyarakat, kelompok pemuda, dan representasi pemerintah desa.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh Dinas Pariwisata Indramayu yang dihadiri Ela Nurlela Sari Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Indramayu. Ela beserta jajarannya memberiakan pendampingan penuh sepanjang acara berlangsung.

Dalam kegiatan workshop dan FGD ini, Tim Abdimas UPNVJ menghadirkan 2 narasumber perintis Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta, yaitu Heru Purwanto dan Triyanta. Dua narasumber itu dihadirkan untuk membagikan pengalaman sukses membangun desa miskin menjadi Desa Wisata terbaik di Tingkat nasional, ASEAN bahkan desa terbaik dunia versi UNWTO tahun 2021.

Triyanta menjelaskan perbedaan mendasar antara destinasi wisata biasa dan desa wisata. Dalam pandangannya, destinasi wisata konvensional cenderung lebih mudah dikelola karena fokus utamanya adalah memperindah dan memperbaiki fasilitas yang ada.

Baca juga; Pembentukan Desa Wisata Tergantung Kesadaran Warga

“Pengelolaan desa wisata memiliki tantangan tersendiri yang lebih kompleks karena perlu mengelola konflik dengan baik sehingga ada komitmen dari seluruh stakeholder dan dibutuhkan dukungan dari lurah setempat,” ujarnya.

Agar desa wisata dapat berkembang secara optimal, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan partisipatif. “Salah satu aspek penting adalah membangun kesadaran dan motivasi masyarakat setempat tentang potensi dan manfaat dari pengembangan desa wisata,” tambah Heru.

Desa Jatisura, Indramayu, memiliki potensi cukup besar menjadi Desa wisata dengan keindahan alamnya yang dimiliki, kekayaan budaya lokal, serta keramahan penduduknya yang bersahabat. Keunikan tradisi yang masih terjaga dan berbagai produk lokal yang khas juga menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan yang mencari pengalaman autentik dan berbeda.

Topik Menarik