Biang Kerok Harga Telur Melonjak

Biang Kerok Harga Telur Melonjak

Infografis | katadata.co.id | Selasa, 30 Agustus 2022 - 11:59
share

Harga telur ayam terus melambung tinggi sejak awal tahun. Berdasarkan laporan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, rata-rata harganya mencapai di atas Rp30.000 per kilogram (kg) dalam sepekan terakhir.

Ada sejumlah hal yang menjadi penyebab harga telur melonjak. Pertama, meningkatnya biaya produksi para peternak telur, seperti pakan dan obat-obatan.

Meski demikian, Presiden Joko Widodo alias Jokowi menegaskan bahwa harga telur ayam yang kini tengah melonjak di pasaran, bakal berangsur normal. Harga (bahan pokok) relatif stabil, hanya satu (yang tidak stabil) di telur. Insya Allah dua minggu ini akan turun, ujar Jokowi dikutip dari Katadata.co.id , Minggu (28/8/2022).

Kedua, yakni pengusaha yang sempat melakukan afkir dini atau upaya mengurangi produksi ayam petelur lebih cepat sehingga jumlahnya di pasaran berkurang dan harga bisa naik.

Penyebab lainnya yakni Kementerian Sosial merapel program bantuan sosial mereka dalam tiga bulan sekaligus. Alhasil, telur menjadi komoditas yang banyak dibeli, sehingga jumlahnya di pasaran pun berkurang.

Terakhir, yakni karena kebijakan pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat alias PPKM telah meningkatkan permintaan terhadap telur ayam ras sebesar 60%. Peningkatan permintaan ini juga termasuk dari industri, hotel dan restoran.

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menstabilkan pasokan dan harga telur ayam ras yang saat ini mengalami kenaikan.

Sejumlah upaya, ia melanjutkan, telah dilakukan Kemendag untuk menjaga stabilitas harga telur ayam ras, antara lain dengan menyediakan jagung pakan dengan harga sesuai harga acuan pemerintah yaitu sebesar Rp4.500 per kilogram untuk membantu peternak layer terutama skala mikro kecil.

Adapun bantuan tersebut telah dimulai pada Oktober-Desember 2021 sebanyak 30 ribu ton dan dilanjutkan pada periode Mei-Juni 2021 dengan realisasi sekitar 25 ribu ton. Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban biaya produksi peternak layer dengan harapan pasokan dan harga telur ayam dapat menjadi stabil, ujar Syailendra.

Topik Menarik