Ada Gap Peringkat Tunggal Putra Indonesia, Jonatan Christie Senggol PBSI

Ada Gap Peringkat Tunggal Putra Indonesia, Jonatan Christie Senggol PBSI

Olahraga | inews | Selasa, 28 Januari 2025 - 15:24
share

JAKARTA, iNews.id – Jonatan Christie menyoroti besarnya gap peringkat di sektor tunggal putra Indonesia. Dia pun langsung menyenggol PBSI untuk fokus membenahinya. 

Di sektor tunggal putra, hanya Jojo – sapaan Jonatan – yang berhasil tembus 10 besar ranking dunia. Dia saat ini berada di peringkat ketiga dunia. 

Sementara Anthony Sinisuka Ginting yang sempat berada di 10 besar, kini harus terlempar. Dia digeser Lakhshya Sen asal India. Ginting kini berada di urutan ke-11. 

Sedangkan, jarak dengan tunggal putra lainnya cukup jauh. Chico Aura Dwi Wardoyo misalnya yang berada di urutan ke-32. Kemudian para pebulu tangkis muda seperti Alwi Farhan dan Yohanes Saut Marcellyno tak berhasil masuk 35 besar. 

Jojo menyebut permasalahan ini harus ditangani serius oleh PBSI. Tunggal putra kelahiran Jakarta itu menyarankan, federasi harus memberikan jam terbang lebih untuk para pemain muda. 

"Ya, saya rasa itu menjadi PR untuk tim di tunggal putra juga sih. Ya, mungkin juga dengan pergantian pelatih juga. Mungkin ya masih ada adjust juga," kata Jojo di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (26/1/2025) lalu. 

"Dan ya saya rasa mungkin harus bisa lebih banyak mempromosikan yang junior ya, seperti ya mungkin Alwi (Farhan), (Yohanes) Saut, sama Ubed (Moh Zaki Ubaidillah) harus segera lebih banyak dikasih jam terbang kalau menurut saya," ucapnya. 

Dalam beberapa tahun terakhir, tunggal putra Indonesia memang lebih sering mengandalkan Jojo dan Ginting untuk mentas di turnamen elite. Alhasil, kesempatan pemain muda untuk unjuk gigi di level atas menjadi sulit. 

Jojo mengatakan, jam terbang bagi pemain muda sangat penting untuk perkembangan karier mereka. Namun di sisi lain, federasi juga harus bersabar melihat proses berkembang mereka. 

Suami Shania Junianatha itu berharap, PBSI tidak melulu hanya melihat hasil. Menurutnya, yang paling penting federasi memberi kesempatan dulu kepada para pemain muda agar mereka merasakan pertarungan yang levelnya di atas mereka. 

“Sehingga itu yang mungkin akan menimbulkan kepercayaan diri kepada mereka," kata juara All England 2024 itu. 

"Baru dari situ (evaluasi turnamen level atas), pelan-pelan ya kita coba lihat hasilnya. Jangan sekali dikirim, dua kali dikirim, langsung lihat hasil, kalah, pertama kedua terus besoknya langsung gak dikirim lagi, itu justru malah buat anaknya jadi gak percaya diri gitu," Jojo menerangkan.

Jojo memberikan saran seperti itu bukan tanpa dasar. Tunggal putra berusia 27 tahun itu mengaku sudah pernah ditempa dengan metode yang sama ketika masih muda. 

"Jadi ya mungkin, ya catatan juga untuk tim pelatih, dan kepengurusan juga, ya untuk yang junior-junior mungkin harus bisa lebih cepat dipromosikan lah, karena dulu pun juga kan saya seperti itu gitu," ucapnya.

Topik Menarik