Sejarah PO SAN, 35 Tahun Rajai Jalur Bus Sumatera-Jawa hingga Generasi Kedua
JAKARTA, iNews.id - Salah satu perusahaan otobus (PO) di Indonesia yang sampai saat ini masih eksis dan berkembang adalah Siliwangi Antar Nusa atau yang lebih dikenal dengan nama PO SAN. Saat ini, PO SAN memiliki lebih dari 90 unit bus melayani berbagai rute Sumatera dan Jawa.
Bus-bus tersebut antara lain melayani rute Sumatera-Jawa dengan berbagai tujuan kota. Salah satu yang paling populer adalah Bengkulu-Jakarta PP dan Bengkulu-Bandung PP.
Selain tu, PO SAN juga melayani perjalanan ke beberapa kota di Sumatera dan Jawa lainnya, seperti Pasir Pangaraian ke Blitar PP, Solo ke Pekanbaru PP, Solo ke Dumai PP, Bengkulu ke Solo PP dan Bengkulu ke Ponorogo PP.
Siapa sosok di balik PO SAN? Ya, dia adalah H Hasanuddin Adnan. Lahir dari keluarga sederhana, awalnya Hasanuddin merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pengemudi di Pemerintah Provinsi Bengkulu.
"Asal usul PO SAN, saya sudah berkiprah sejak masih PNS. Dimulai dengan ekspedisi angkutan barang. Awalnya punya truk dan kontrak dengan sejumlah perusahaan," ujarnya, dilansir dari kanal YouTube PerpalZ TV.
"Pada 1990 saya memutuskan membangun SAN Travel. Pada 1991 sudah memiliki izin AKAP. Pada 1992 membeli bus dengan sasis Fuso," kata Hasanuddin Adnan.
Memasuki usia 35 tahun, PO bus asal Bengkulu ini tetap eksis dan berkembang di tangan generasi kedua. Di bawah manajerial sang putra, Kurnia Lesani Adnan (Sani), PO SAN terus tumbuh.
Sani, yang kini duduk sebagai direktur utama PT SAN Putra Sejahtera (SAN) menuturkan, Industri operator bus telah lama menghadapi tantangan dalam menarik dan mempertahankan penumpang, terutama dalam menghadapi meningkatnya persaingan dari moda transportasi lain seperti kendaraan pribadi, pesawat terbang, dan sebagainya.
Dia mengatakan perjalanan SAN selama 35 tahun tidaklah mudah. SAN selalu menghadapi tantangan yang luar biasa besar. Pada 2014-2015, PO bus harus bersaing dengan harga tiket pesawat yang luar biasa murah.
Berikutnya pandemi Covid-19, di mana semua daerah ditutup dan nyaris tidak ada pergerakan orang. PO SAN berusaha keras mengatasi kondisi yang meluluhlantakan seluruh ekonomi dunia.
“Semua tantangan berat itu bisa diatasi dan dilewati SAN dengan baik. Hal itu karena SAN didukung oleh penumpang setia yang selalu memilih bus sebagai teman dalam perjalanan Sumatera-Jawa,” kata Sani, dalam keterangan persnya dilansir, Senin (27/1/2025).
Wakil Direktur PO SAN Kurnia Lesari Adnan (Sari) menambahkan jumlah penumpang PO. SAN pada 2024 hampir mencapai 300.000 orang. Jumlah ini sudah melewati jumlah penumpang tahun 2019, sebelum pandemi dimulai.
“Tentunya hal ini merupakan apresiasi kami kepada penumpang setia yang selalu mendukung kami. Hingga saat ini, saran dan masukan yang terus diberikan dari para penumpang setia membuat SAN bertahan hingga 35 tahun lamanya. Kami sadari bahwa pelayanan SAN masih jauh dari sempurna, dan kami sangat berterima kasih atas kesempatan serta ruang yang diberikan agar kami terus berkembang menjadi lebih baik,” ujar Sari.
PO SAN yakin, penumpang telah menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan perusahaan. Penumpang yang puas dengan layanan akan menggunakan jasa layanan PO. SAN lagi. Bahkan penumpang juga akan ikut mempromosikan PO SAN kepada orang-orang di sekitarnya.
"Di usia 35 tahun, kami memberikan apresiasi kepada penumpang. Apresiasi yang diberikan berupa potongan harga 35 persen, fasilitas makan gratis, dan doorprize khusus bagi penumpang yang menggunakan bus SAN pada 30 Januari 2025," kata Sari.
Selain PO SAN, di Jalur Sumatera terdapat beberapa PO bus legendaris yang masih eksis hingga sekarang. Sebut saja ada PO ALS, PO PMTOH, PO Medan Jaya, PO ANS, dan bus tertua PO PNM, yang berdiri sejak zaman Belanda pada 1937.