Update Pembongkaran Pagar Laut Tangerang: 15,5 Km Berhasil Dicabut TNI AL

Update Pembongkaran Pagar Laut Tangerang: 15,5 Km Berhasil Dicabut TNI AL

Terkini | inews | Minggu, 26 Januari 2025 - 21:41
share

JAKARTA, iNews.id - TNI Angkatan Laut (AL) bersama sejumlah pihak dan nelayan terus membongkar Pagar Laut Tangerang. Hingga hari ini, Minggu (26/1/2025), pagar laut yang membentang sepanjang 15,5 km berhasil dicabut.

“Sisa pagar laut yang masih tertancap di dasar laut adalah sepanjang 14,66 km dari 30,16 km total keseluruhan panjang pagar laut yang membentang di wilayah Tangerang,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI I Made Wira Hady Arsanta dalam keterangannya, Minggu (26/1/2025).

Wira menerangkan, seluruh pihak masih bekerja sama untuk melakukan pembongkaran tersebut. Dalam pembongkaran itu, sebanyak 475 personel mulai dari TNI AL, Bakamla RI, Polair, serta para nelayan terlibat.

“Pembongkaran pagar laut oleh tim gabungan tersebut terbagi dalam tiga titik, yaitu wilayah Tanjung Pasir, Kronjo dan Mauk,” ujar dia.

Dia menuturkan sebanyak 4 KAL/Patkamla, 6 Sea Rider, 13 Perahu Karet, 2 RBB dan 2 RHIB, serta dibantu perahu milik para nelayan juga dilibatkan dalam kegiatan tersebut.

“Pelaksanaan kegiatan pagar laut merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali yang menekankan kepada para prajurit TNI AL untuk terus bersinergi dengan instansi maritim terkait guna mengatasi kesulitan masyarakat nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,” jelas dia.

Sementara itu, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto mengatakan, para nelayan di kawasan Tanjung Pasir, Tangerang, Banten memanfaatkan pagar bambu yang telah dicabut untuk tambak kerang hijau.

"Ada beberapa nelayan yang sudah meminta untuk dimanfaatkan untuk kerang hijau," ucap Harry.

Harry mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan pembongkaran pagar laut, dan memberikannya kepada masyarakat yang memerlukan. Dengan begitu, kata Harry, tidak ada bambu yang terbuang atau menjadi sampah. 

"Jadi tidak ada yang terbuang mungkin. Jadi kalau bisa dimanfaatkan untuk masyarakat kami serahkan kepada masyarakat," tuturnya.

Topik Menarik