Mengintip Tren Fashion Ramadhan dan Lebaran 2025, Para Desainer Adu Kreatif

Mengintip Tren Fashion Ramadhan dan Lebaran 2025, Para Desainer Adu Kreatif

Gaya Hidup | inews | Sabtu, 18 Januari 2025 - 15:12
share

JAKARTA, iNews.id - Menjelang Ramadhan dan Lebaran, para desainer berlomba mengembangkan kreativitasnya menciptakan tren fashion yang disukai pecinta mode. Salah satunya dalam ajang Garis Poetih Raya Festival 2025 di City Hall PIM 3, Jakarta, pada 16-18 Januari.

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya menyambut baik perhelatan Garis Poetih yang diinisiasi desainer Ivan Gunawan tersebut. Dia menilai acara ini hadir memberikan pengalaman fashion yang tidak hanya menawan secara visual tapi juga menggugah emosi. 

"Saya harap acara ini bisa membantu para desainer Indonesia untuk melebarkan sayapnya tidak hanya di Indonesia, tapi juga bisa go internasional," kata Teuku Riefky Harsya dalam keterangan pers dilansir Sabtu (18/1/2025).

Menampilkan karya dari lebih dari 20 desainer lokal dan internasional, Raya Festival 2025 menjadi panggung istimewa bagi pecinta mode untuk menyaksikan perpaduan unik, antara seni, budaya, dan gaya hidup modern.

Desainer ternama seperti Era Soekamto, Ria Miranda, Ghea Panggabean, hingga duo kreatif asal Malaysia, Seth & Luna, menjadi bagian dari perayaan mode ini. Setiap koleksi yang dipamerkan menyuguhkan karakter unik dan cerita tersendiri, menciptakan harmoni antara tradisi dan modernitas yang memikat.

Ivan Gunawan (Igun), inisiator acara Garis Poetih Raya Festival 2025 mengatakan, tema Raya Series membawa nilai-nilai estetika dan kemewahan yang identik dengan Ramadhan dan Lebaran. Koleksi ini menggunakan palet warna lembut yang dipadukan dengan material premium, menciptakan kesan elegan dan berkelas. 

Desain-desain inovatif yang mengangkat motif khas Indonesia, memberikan sentuhan autentik yang mengakar pada budaya lokal namun tetap relevan di panggung global.

Menambah keistimewaan acara ini, Garis Poetih berkolaborasi dengan The House of Arwuda dan Daoud melalui rangkaian aroma Independence Series – Independence 17, 8, dan 45. Keharuman ini menjadi elemen penting dalam menciptakan pengalaman multisensori yang unik selama festival.

Setiap hari di festival ini membawa suasana yang berbeda melalui aroma-aroma kebebasan. Hari pertama: Independence 17, menghadirkan sensasi segar dan penuh semangat, cocok untuk membuka festival. Hari kedua: Independence 8, memancarkan kehangatan dan kelembutan, memberikan kenyamanan bagi para pengunjung. Hari ketiga: Independence 45, menawarkan aroma mewah yang berkarakter, menciptakan kesan mendalam sebagai penutup yang sempurna.

Tidak hanya menghadirkan suasana yang menggugah, The House of Arwuda dan Daoud juga menyediakan booth eksklusif di lokasi festival. Pengunjung dapat langsung mencoba atau memiliki produk mereka, menciptakan pengalaman personal yang tak terlupakan.

Ivan Gunawan berbagi kesan mendalam dan memuji parfum Independence 45 dari The House of Arwuda. “Aromanya unik, maskulin dengan sentuhan feminin yang seimbang. Wanginya tahan lama dan sangat berkarakter. Aku bahkan melakukan riset sebelum memutuskan menghadirkannya di Garis Poetih,” ujarnya.

Igun juga memberikan apresiasi pada Daoud Night Prince, parfum dengan aroma khas Oud yang kaya dan mewah. “Buat yang suka Oud, Night Prince ini adalah pilihan terbaik. Aromanya ada sentuhan Rose, sedikit manis, tapi tetap dominan Oud. Karena ini Extrait Parfum, wanginya bisa tahan seharian penuh,” katanya.

Igun menjelaskan, Garis Poetih Raya Festival 2025 bukan sekadar peragaan busana, tetapi sebuah perayaan kreativitas dan kebersamaan. Festival ini menggabungkan karya luar biasa, keharuman yang memikat, serta dukungan mitra terpercaya untuk menciptakan pengalaman yang mendalam dan tak terlupakan.

"Dengan desainer berbakat, kolaborasi inspiratif, dan dukungan penuh, Raya Festival 2025 menjadi momen berharga bagi para pecinta mode dan seni," katanya.

Topik Menarik