Ingin Israel Terus Perang di Gaza, Menteri Radikal Smotrich Tolak Damai dengan Hamas

Ingin Israel Terus Perang di Gaza, Menteri Radikal Smotrich Tolak Damai dengan Hamas

Berita Utama | inews | Jum'at, 17 Januari 2025 - 06:27
share

TEL AVIV, iNews.id - Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengecam kesepakatan gencatan senjata negaranya dengan Hamas. Dia menyebut kesepakatan itu buruk dan berbahaya bagi keamanan nasional Israel.

Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) pada Rabu (15/1/2025). Meski demikian kesepakatan itu baru berlaku efektif pada Minggu (19/1/2025).

"Syarat yang jelas bagi kita untuk tetap berada di pemerintahan adalah kepastian mutlak untuk kembali berperang," kata menteri sayap kanan radikal itu, seperti dikutip oleh media Israel.

Dia mengklaim perang harus dilanjutkan demi meraih kemenangan penuh atas Hamas. 

Dalam pernyataan lain di media sosial X, Smotrich mengatakan kesepakatan gencatan senjata di Gaza bisa menimbulkan masalah baru, yakni perpecahan di dalam negeri.

"Saya sangat yakin, sebagian besar masyarakat menolak upaya untuk mengubah perdebatan ini menjadi perang saudara yang penuh kebencian dan perpecahan," ujarnya.

Dia menyoroti mengenai kesepakatan pertukaran tahanan, di mana tak semua sandera Israel dikembalikan. Pada gencatan senjata tahap pertama, Hamas akan membebaskan 33 sandera yakni perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia.

Kabinet Israel pada Kamis (16/1/2025) melakukan pemungutan suara apakah menyetujui atau tidak kesepakatan tersebut.

Partai Zionis Religius pimpinan Smotrich mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika kalah.

Sebelumnya, menteri sayap kanan radikal lainnya Itamar Ben Gvir juga mengancam akan mundur dari kabinet Netanyahu.

Topik Menarik