5 Ayat Al Quran tentang Toleransi, Latin, Arab, Artinya Lengkap dengan Tafsirnya
JAKARTA, iNews.id - Islam mengajarkan pemeluknya untuk toleransi beragama dan menghormati penganut agama lain dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap toleransi ini pun banyak disebutkan dalam ayat Al Quran.
Toleransi terhadap nonmuslm juga diperintahkan, karena Islam mengajarkan perdamaian baik terhadap muslim dan non muslim. Konsep kerja sama dan toleransi hanya dalam kepentingan duniawi saja, tidak menyangkut kepentingan agama, seperti aqidah.
Dalam Ayat Al Quran, nilai-nilai toleransi dibagi dua. Pertama, toleransi kepada sesama muslim. Hal ini merupakan sebuah keniscayaan dan kewajiban wujud persaudaraan yang terikat oleh tali akidah yang sama. Kedua, toleransi kepada non muslim.
Arti toleransi sebagaiman dilansir dari iainkudus.ac.id, secara etimologi toleransi berasal dari kata tolerare (Bahasa Latin) yang berarti saling menanggung dan memikul. Berarti toleran diartikan sebagai sikap saling memikul walau pekerjaan itu tidak disukai; atau memberi tempat kepada orang lain, walaupun kedua belah pihak tidak sependapat (Siagian, 1993: 115).
Toleransi dalam bahasa Arab adalah tasamuh (Mandzur, Lisan al-Arab, Maktabah Syamilah) berarti membiarkan sesuatu untuk dapat saling mengizinkan dan saling memudahkan. Toleransi juga mempunyai arti kesabaran, ketahanan emosional, dan kelapangan dada.
Rasulullah SAW telah bersabda:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ
Artinya: Dari Ibnu Abbas, ia berkata; Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam; "Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?" maka beliau bersabda: "Al Hanifiyyah As Samhah (yang lurus lagi toleran) " (HR. Ahmad) [No. 2003 Al Alamiah].
Berikut ini kumpulan ayat Al-Quran yang membahas tentang toleransi dan sikap umat Islam terhadap pemeluk agama lain.
5 Ayat Al Quran tentang Toleransi
1. Surat Al Kafirun Ayat 1-6
Ayat Al Quran tentang toleransi pertama disebutkan dalam Surat Al Kafirun. Allah SWT berfirman:
(6) قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Latin:
Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun, Laa A'budu maa ta'buduun, walaa antun 'aabiduuna maa a'bud, walaa ana 'aabidun maa 'abadtum, walaa antum 'aabiduuna maa a'bud, lakum diinukum waliyadiiin.
Artinya: Katakanlah: "Hai orang-orang kafir (1), Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (2), Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (3), Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah (4), Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (5), Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (6) (QS. Al-Kafirun: 1-6)
Tafsir:
Permohonan Raja Charles III pada Pangeran William dan Harry: Jangan Buat Tahun Terakhirku Sengsara
Dalam Surat Al Kafirun ini mencakup semua orang nonmuslim yang ada di muka bumi, tetapi lawan bicara dalam ayat ini ditujukan kepada orang-orang kafir Quraisy. Menurut suatu pendapat, mereka pernah mengajak Rasulullah SAW untuk menyembah berhala-berhala mereka selama satu tahun, lalu mereka pun akan menyembah sembahannya selama satu tahun. Maka Allah SWT menurunkan surat ini dengan tegas dan melarang mengikuti ajakan mereka untuk kompromi dalam hal akidah dan ibadah serta menyembah Tuhan mereka.
Isi Pokok Surat Al-Kafirun:
a. Sikap tegas terhadap orang kafir bahwa kita tidak menyembah apa yang mereka
sembah
b. Sikap toleran terhadap orang yang berbeda agama, dengan saling menghormati
dalam hubungan sosial, tetapi tidak ada toleransi dalam akidah dan ibadah pokok
c. Sikap tegas kebebasan beragama, saling menghargai, dan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama masing-masing.
2. Surat Al Hujurat Ayat 13
Ayat Al Quran tentang toleransi berikutnya disebutkan dalam Surat Al Hujurat ayat 13.
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (13)
Latin: Yaa ayyuhan naasu innaaa kholaqnaakum min dzakarin wa untsaa wa ja'alnaakum syu'uuban wa qabaaila lita'aarofuu inna akramakum 'indallaahi atqaakum. Innallaaha 'aliimun khabiir.
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat: 13)
Tafsir Surat Al Hujurat Ayat 13
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menceritakan kepada manusia bahwa Dia telah menciptakan mereka dari diri yang satu dan darinya Allah menciptakan istrinya, yaitu Adam dan Hawa, kemudian Dia menjadikan mereka berbangsa-bangsa.
Pada garis besarnya semua manusia bila ditinjau dari unsur kejadiannya —yaitu tanah liat— sampai dengan Adam dan Hawa sama saja. Sesungguhnya perbedaan keutamaan di antara mereka karena perkara agama, yaitu ketaatannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena itulah sesudah melarang perbuatan menggunjing dan menghina orang lain, Allah Swt. berfirman mengingatkan mereka, bahwa mereka adalah manusia yang mempunyai martabat yang sama.
3. Surat Al Baqarah Ayat 256
Ayat Al Quran tentang toleransi ditegaskan dalam Surat Al Baqarah ayat 256.
Allah SWT berfirman:
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ - ٢٥٦
Latin: Laa Ikraaha fiddiini qad tabayyana rusydu minal ghayyi, faman yakfur bith thaaghuuti wa yu'minm billaahi faqadis tamsaka bil'urwatil wutsqaa lan fishooma lahaa wallaahu samii'un 'aliim.
Artinya: Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah Ayat 256).
Tafsir:
Tidak dibenarkan adanya paksaan untuk menganut agama Islam. Kewajiban kita hanyalah menyampaikan agama Allah kepada manusia dengan cara yang baik dan penuh kebijaksanaan, serta dengan nasihat-nasihat yang wajar, sehingga mereka masuk agama Islam dengan kesadaran dan kemauan sendiri (an-Nahl/16:125). Apabila kita sudah menyampaikan kepada mereka dengan cara yang demikian, tetapi mereka tidak juga mau beriman, itu bukanlah urusan kita, melainkan urusan Allah. Kita tidak boleh memaksa mereka.
4. Surat Al Mumtahanah Ayat 8
Ayat Al Quran tentang toleransi selanjutkan terdapat dalam Surat Al Mumtahanah ayat 8.
Allah SWT berfirman
لَا يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْٓا اِلَيْهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
Latin: Lā yanhākumullāhu ‘anil-lażīna lam yuqātilūkum fid-dīni wa lam yukhrijūkum min diyārikum an tabarrūhum wa tuqsiṭū ilaihim, innallāha yuḥibbul-muqsiṭīn(a).
Artinya: Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (QS. Al Mumtahanah: 8)
Tafsir Tahlili
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah hanya melarang kaum Muslimin bertolong-tolongan dengan orang-orang yang menghambat atau menghalangi manusia beribadah di jalan Allah, dan memurtadkan kaum Muslimin sehingga ia berpindah kepada agama lain, yang memerangi, mengusir, dan membantu pengusir kaum Muslimin dari negeri mereka. Dengan orang yang semacam itu, Allah dengan tegas melarang kaum Muslimin untuk berteman dengan mereka.
5. Surat Yunus Ayat 41
وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ
Latin: Wa in każżabūka faqul lī ‘amalī wa lakum ‘amalukum, antum barī'ūna mimmā a‘malu wa ana barī'um mimmā ta‘malūn(a).
Artinya: Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah.”Bagiku pekerjaanku, dan bagi kalian pekerjaan kalian. Kalian berlepas diri dari apa yang aku kerjakan, dan aku berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan. (QS. Yunus: 41).
Tafsir Kemenag
Bersabarlah dan berteguhhatilah dalam menyampaikan kebenaran, dan jika mereka orang-orang musyrik itu tetap mendustakanmu wahai Nabi Muhammad, maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku dan aku akan bertanggung jawab atas pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu dan kamu akan bertanggung jawab atas pekerjaan kamu di hadapan Allah. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” Setiap orang akan mempertanggungjawabkan pekerjaannya masing-masing.
Demikian kumpulan Ayat Al Quran tentang Toleransi, Latin, Arti, Tafsir yang perlu diamalkan Muslim untuk terus menjaga persaudaraan dengan sesama.
Wallahu A'lam