Weekend Story: Mengungkap Fakta Penembakan Misterius Pengacara di Bone
JAKARTA, iNews.id - Penembakan yang menimpa Rudi S. Gani, seorang pengacara asal Makassar, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada malam pergantian tahun baru, menimbulkan banyak pertanyaan. Rudi, tewas ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) saat makan malam bersama keluarga di rumah mertuanya di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja.
Peristiwa ini terjadi begitu cepat dan mengejutkan. Rudi yang sedang menikmati makan malam bersama keluarganya, tiba-tiba jatuh tersungkur setelah terdengar suara letusan. Luka tembak di pipi kanan korban menunjukkan bahwa peluru menembus wajahnya dan bersarang di tulang leher.
Motif di balik penembakan ini masih menjadi misteri. Apakah ada kaitannya dengan profesi korban sebagai pengacara? Pertanyaan ini perlu dijawab secara tuntas oleh pihak kepolisian.
Rudi diketahui sedang menangani kasus sengketa lahan di Bone, namun keluarganya menyatakan bahwa dia tidak memiliki musuh atau permasalahan pribadi dengan orang lain.
Kasus Ditangani Rudi S Gani
Pengacara Rudi S. Gani, telah menangani berbagai kasus penting selama kariernya. Salah satu kasus paling menonjol yang baru-baru ini dia tangani, yaitu sengketa tanah kiring di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Kasus ini bermula dari sengketa lahan di Kabupaten Bone yang melibatkan beberapa pihak. Sengketa tersebut semakin memanas ketika terjadi klaim tumpang tindih atas kepemilikan lahan. Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan lahan yang cukup luas dan bernilai tinggi.
"Kami menduga di dalam penembakan ini ada korelasi dengan perkara yang sedang berjalan ditangani di Bone, sengketa lahan," ujar Sekertaris Pusat Bantuan Hukum Peradi Sulsel, Saenal Abdi di Mapolda Sulsel.
Dia juga menduga pelaku penembakan bukan orang sembarangan. Menurutnya, pelaku orang yang terlatih dalam menggunakan senjata api.
"Sepertinya ini hal yang terukur karena dari jarak 5-10 meter itu mengenai tepat sasaran," ucapnya.
Istri korban, Maryam menuturkan, suaminya tidak pernah memiliki masalah dengan orang lain. Hanya saja, kasus yang dia tangani terlalu banyak dan baru-baru ini suaminya mengawal kasus sengketa tanah kiring di Kabupaten Bone.
Jenis Senjata yang Digunakan Pelaku
Sementara itu, hasil pemeriksaan oleh tim Labfor Polri cabang Makassar, terungkap asal usul senjata dan proyektil yang digunakan oleh pelaku merupakan senapan angin. Jenis senjata itu diketahui berdasarkan temuan proyektil yang bersarang di tulang leher korban kaliber berdiameter 8 milimeter.
"Hasil autopsinya benar bahwa korban mengalami luka tembak di bawah mata kanan. Kemudian peluru bersarang di tulang leher, setelah dikeluarkan kemudian proyektil itu dibawa ke Labfor dan menyatakan itu adalah peluru senapan angin, bukan senjata api," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto.