Erick Thohir Ingin Bandara RI Bersaing di ASEAN: Kita Perlu Upgrade

Erick Thohir Ingin Bandara RI Bersaing di ASEAN: Kita Perlu Upgrade

Berita Utama | inews | Jum'at, 3 Januari 2025 - 07:27
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya peningkatan kualitas bandara di Indonesia agar mampu bersaing di Asia Tenggara (ASEAN). Dia mengatakan peningkatan kualitas dilakukan secara bertahap di Bandara Soekarno-Hatta dan I Gusti Nugrah Rai.

"Kita perlu meng-upgrade bandara-bandara di Indonesia. Untuk tahap awal, secara bertahap dimulai dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali," ujar Erick saat meninjau progres Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dikutip Jumat (3/1/2025).

Dia menuturkan, bandara menjadi jendela negara. Menurutnya, hal pertama yang dilihat wisatawan dari luar negeri adalah fasilitas, pelayanan dan kenyamanan bandara.

Erick menyatakan peningkatan kualitas bandara tidak harus membangun terminal baru. Dia mengakui ada rencana pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta, namun harus ditunda setelah dilakukan kajian ulang dan membutuhkan anggaran hingga Rp14 triliun.

"Kita sampaikan kalau memang belum dibutuhkan kenapa kita harus lakukan pembangunan terminal baru senilai Rp14 triliun? Melalui kajian komprehensif, ternyata hanya perlu Rp1 triliun untuk melakukan sejumlah perbaikan di terminal yang ada. Dengan Rp1 triliun, kita bisa rapikan semua dengan baik," paparnya. 

Menurutnya, efisiensi tidak hanya memberikan penghematan besar, tetapi juga meningkatkan kapasitas penumpang Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari 56 juta menjadi 94 juta penumpang per tahun.

 

"Saya mengapresiasi seluruh tim dari PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports. Di Kementerian BUMN, kami melakukan review terhadap proyek-proyek yang dinilai yang tidak efisien di BUMN,” kata dia. 

Dengan langkah ini, Erick berharap bandara di Indonesia tidak hanya memenuhi standar internasional, tetapi juga menjadi kebanggaan bangsa yang mampu bersaing di kancah global.

“Bayangkan efisiensi dari Rp14 triliun ke Rp1 triliun, tapi tetap mampu mendorong peningkatan kapasitas. Ini yang kita dorong dan perbaiki bersama," lanjutnya.

Topik Menarik