PSI soal Jokowi Masuk Nominasi Tokoh Korup 2024 Versi OCCRP: Suara Barisan Sakit Hati

PSI soal Jokowi Masuk Nominasi Tokoh Korup 2024 Versi OCCRP: Suara Barisan Sakit Hati

Berita Utama | inews | Jum'at, 3 Januari 2025 - 06:44
share

JAKARTA, iNews.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merespons nama Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang masuk nominasi tokoh korup atau Corrupt Person of the Year 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu menilai publikasi tersebut diakibatkan suara barisan sakit hati yang kalah di pilpres.

"Itu suara barisan sakit hati, mereka yang belum bisa move one dari kekalahan di pilpres," ujar Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman dalam unggahan akun X @psi_id, Rabu (1/1/2025).

 

Dia menuturkan, OCCRP melibatkan publik melalui polling saat menentukan nominasi Corrupt Person of the Year 2024. Polling itu, kata dia, dibuka hingga 5 Desember 2024 lalu.

"Jadi ada polling. Nah, barisan sakit hati itu yang memobilisasi suara," tutur Andy.

Diketahui, lima tokoh dunia yang masuk nominasi Person of the Year 2024 OCCRP. Selain Jokowi, keempat nominator yakni Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan  miliarder India Gautam Adani.

Penentuan nominator dilakukan oleh para pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, serta pihak lain yang menjadi jaringan OCCRP.

Akan tetapi, Jokowi bukan peraih Corrupt Person of the Year 2024, melainkan mantan Presiden Suriah Bashar Al Assad yang digulingkan pada bulan lalu.

Merespons itu, Jokowi menilai laporan yang diterbitkan oleh OCCRP itu merupakan bentuk tuduhan jahat.

“Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan, apa?” kata Jokowi di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Kota Solo, Selasa (31/12/2024).

Mengenai tudingan memanipulasi pemilu hingga menjarah sumber daya alam, Jokowi menyebut saat ini banyak sekali fitnah dan tuduhan-tuduhan tanpa bukti. 

“Itu yang terjadi selama ini,” ucap Jokowi.

Sementara terkait apakah tudingan itu bermuatan politis, ayah Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka ini meminta agar ditanyakan langsung kepada yang membuat pernyataan.

“Orang bisa memakai kendaraan apa pun, bisa NGO (Non-Governmental Organization), partai, ormas untuk membuat framing jahat, atau tuduhan jahat,” katanya.

Topik Menarik