Tak Gentar, Houhti Ancam Hancurkan Kepentingan AS dan Israel jika Terus Serang Yaman
ANKARA, iNews.id - Kelompok Houthi mengancam akan menghancurkan kepentingan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah jika terus menyerang Yaman.
Israel terus membombardir Yaman, termasuk pada Kamis dan Jumat kemarin. Serangan pada Kamis termasuk yang terbesar, menargetkan bandara sipil, pelabuhan, pembangkit listrik, serta fasilitas kilang minyak. Serangan di bandara Sanaa bahkan nyaris mengenai Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus serta delegasi PBB.
Anggota Dewan Politik Tertinggi Houthi Mohammed Ali Al Houthi mengatakan tak akan gentar melawan AS di Timur Tengah.
"Kami memperingatkan orang Amerika agar tidak menargetkan Yaman. Jika mereka tidak menghentikannya, kami akan menyerang kepentingan AS di kawasan, mengabaikan batasan apa pun," kata Al Houthi, seperti dikutip dari Anadolu.
Ancaman itu juga berlaku terhadap Israel. Jika Israel tidak menghentikan serangannya terhadap Gaza dan Yaman, pihaknya akan menyerang aset-aset sensitif AS sebagai pesan yang tegas.
Sebelumnya Houthi mengklaim telah menembak jatuh jet tempur F/A-18 Super Hornet Angkatan Laut AS di Laut Merah. Menurut Houthi, jet tempur itu ditembak jatuh saat pihaknya menggelar serangan drone dan rudal terhadap kapal induk AS di Laut Merah pada Minggu (22/12/2024).
Operasi itu dilakukan menggunakan delapan rudal jelajah dan 17 drone mengakibatkan jatuhnya sebuah jet tempur F-18. Saat itu sistem pertahanan yang ditembakkan kapal destroyer AS gagal gagal menjatuhkan rudal dan drone tersebut.
Komando Pusat (Centcom) AS sebelum itu mengumumkan jet tempur F/A-18 yang baru lepas landas dari kapal induk USS Harry S Truman jatuh karena terkena tembakan teman sendiri di Laut Merah. Saat itu pesawat sedang menjalankan misi untuk menyerang Yaman.
Houthi menargetkan kapal kargo Israel atau yang terkait dengan negara Yahudi itu di Laut Merah menggunakan rudal dan drone. Serangan itu sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza yang dibantai oleh militer Zionis.