6 Bacaan Doa Sujud Syukur Lengkap Arab, Latin, dan Artinya Beserta Tata Caranya
JAKARTA, iNews.id - Bagaimana bacaan doa sujud syukur sesuai dengan syarat dan tata caranya yang benar akan diulas dalam artikel berikut. Sujud syukur dilakukan umat Islam ketika mendapat kenikmatan ataupun rezeki berlimpah.
Sujud syukur kini sudah lazim dilakukan para atlet muslim teerutama para pesepak bola usai mencetak gol hingga calon kepala daerah yang memenangkan kontestasi pilkada.
Ustazah Maharathi Marfuah dalam bukunya Bagaimana Seharusnya Sujud Syukur? terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, syukur menurut Ibul Qayyim adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya.
Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah dengan sujud syukur.
Syarat Sujud Syukur
Sebelum melaksanakan sujud syukur perlu diperhatikan beberapa syarat. Sebagian ulama mensyaratkan harus suci dari hadats kecil dan besar, persis seperti syarat shalat. Namun sebagian yang lain tidak mensyarakatnya.
Imam an-Nawawi as-Syafi’i (w. 676 H) menyebutkan bahwa syarat sah sujud syukur itu sama seperti syarat sah shalat:
ويفتقد سجود الشكر إلى شروط الصلاة. وكيفيته ككيفية سجود التلاوة خارج الصلاة
Artinya: Sujud syukur itu butuh seperti apa yang disyaratkan dalam shalat, tata cara sujud syukur itu sama dengan sujud tilawah di luar shalat di antaranya suci dari najis, suci dari hadas besar maupun kecil, menghadap kiblat dan menutup aurat. Berikut bacaan sujud syukur yang bisa diamalkan.
Tata Cara Sujud Syukur
- Suci dari hadats
- Suci dari najis
- menghadap kiblat
- menutup aurat
6 Bacaan Doa Sujud Syukur
1. Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam sujud tilawah di malam hari beberapa kali bacaan:
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Latin: Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.”
Artinya: Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta] (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan An Nasa’i). Hadits ini dishahihkan oleh At-Tirmidzi, Al-Hakim, An-Nawawi, Adz-Dzahabi, Ahmad Muhammad
2. Doa Sujud Syukur pendek
Dari Hudzaifah, beliau menceritakan tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ketika sujud beliau membaca:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى
Latin: Subhaana robbiyal a’laa”
Artinya: Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi] (HR. Muslim)
3. Doa Sujud Syukur dari Riwayat Siti ‘Aisyah
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
Latin: Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.
Artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku] (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Doa Sujud Syukur dari ‘Ali bin Abi Tholib
اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Latin: Allahumma laka sajadtu, wa bika aamantu wa laka aslamtu, sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.”
Artinya: Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta] (HR. Muslim)
5. Doa Sujud syukur dari Ibnu Abbas
Dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata bahwa ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku melihat diriku sendiri di malam hari sedangkan aku tertidur (dalam mimpi). Aku seakan-akan shalat di belakang sebuah pohon. Tatkala itu aku bersujud, kemudian pohon tersebut juga ikut bersujud. Tatkala itu aku mendengar pohon tersebut mengucapkan:
اللَّهُمَّ اكْتُبْ لِى بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا وَضَعْ عَنِّى بِهَا وِزْرًا وَاجْعَلْهَا لِى عِنْدَكَ ذُخْرًا وَتَقَبَّلْهَا مِنِّى كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ
Latin: Allahummaktub lii bihaa ‘indaka ajron, wa dho’ ‘anniy bihaa wizron, waj’alhaa lii ‘indaka dzukhron, wa taqqobbalhaa minni kamaa taqobbaltahaa min ‘abdika dawuda”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
6. Doa Sujud Syukur dari Surat Al Isra Ayat 108
Dinukil dari mazhab As-syafi'iyah bahwa Al-Imam An-Nawawi menganjurkan membaca lafadz yang diambil dari ayat Al-quran berikut ini saat sujud tilawah : 30
سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولاً
Maha suci Allah Tuhan kam, sesungguhnya janji tuhan kami pasti dipenuhi (QS. Al-Isra' : 108).
Pendapat Ulama tentang Sujud Syukur
Menganai sujud syukur, para ulama berbeda pendapat tentang pensyariatan sujud syukur ini. Sebagian mengatakan bahwa sujud syukur memang disyariatkan, namun sebagian ulama lain mengatakan bahwa sujud syukur tidak disyariatkan.
Para ulama mazhab yang mengatakan bahwa sujud syukur itu hukumnya sunnah. Di antara ulama yang mengatakan sujud syukur disyariatkan yakni ulama Mazhab Asy-Syafi'iyah, Imam Ahmad bin Hanbal, Ishaq, Abu Tsaur dan Ibnul Mundzir, Ibnu Rajab al-Hanbali.
Imam Syafi’i menyebutkan:
وَنَحْنُ نَقُولُ: لَا بَأْسَ بِسَجْدَةِ الشُّكْرِ وَنَسْتَحِبُّهَا وَيُرْوَى عَنْ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - أَنَّهُ سَجَدَهَا، وَعَنْ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - وَهُمْ يُنْكِرُونَهَا يَكْرَهُونَهَا وَنَحْنُ نَقُولُ لَا بَأْسَ بِالسَّجْدَةِ لِلَّهِ تَعَالَى فِي الشُّكْرِ.
Kita berkata bahwa sujud syukur itu tak apa-apa dilakukan, bahkan kita mengatakan hukumnya mustahab (disukai). Hal itu karena telah diriwayatkan dari Nabi bahwa beliau melakukan sujud syukur, Abu Bakar, Umar juga melakukannya.
Dasar dalil yang mereka gunakan adalah hadits Nabi shallaallahu alalihi wa sallam berikut ini:
عَن أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ إِذَا أَتَاهُ أَمْرُ سُرُورٍ - أَوْ: بُشِّرَ بِهِ - خَرَّ سَاجِدًا شَاكِرًا لِلَّهِ
Dari Abi Bakrah radhiyallahuanhu bahwa Nabi shallaallahu alalihi wa sallam bila mendapatkan hal-hal yang membuatnya bergembira atau diberi kabar gembira, beliau bersujud syukur kepada Allah. (HR. Abu Daud dan Tirmizy).
Selain itu juga ada hadits dari riwayat Ibnu Abbas radhiyallahuanhu tentang komentar Rasulullah SAW atas sujud syukur yang beliau kerjakan :
سَجَدَهَا دَاوُدُ تَوْبَةً وَأَسْجُدُهَا شُكْرًا
Artinya: Nabi Daud bersujud karena bertaubat. Sedangkan Aku bersujud karena bersyukur. (HR. An-Nasa'i).
Sedangkan ulama Mazhab Al-Hanafiyah dan Al-Malikiyah menyebutkan bahwa sujud syukur tidak disyariatkan, didukung oleh Ibrahim An-Nakhai.
Al-Hanafiyah mengatakan bahwa sujud syukur itu hukumnya tidak disukai (karahah) dan tidak melahirkan pahala. Meninggalkan sujud syukur malah lebih utama.
Itulah ulasan bacaan doa sujud syukur dan syaratnya yang bisa muslim amalkan ketika mendapat rezeki atau kenikmatan.
Wallahu A'lam