8.800 Anak SD di Balikpapan Disuntik Vaksin Demam Berdarah, Pemerintah Selangor Belajar Caranya
JAKARTA, iNews.id - Memasuki musim hujan, kasus demam berdarah diprediksi naik. Sebagai upaya menekan angka kasus, pemerintah memberikan vaksin demam berdarah.
Aksi seperti ini dilakukan di Kalimantan Timur, yang mencatat kasus demam berdarah sejak awal November sudah mencapai 8.262 kasus dengan 18 orang meninggal dunia. Target aksi ini adalah anak-anak yang menjadi salah satu kelompok rentan jika terkena demam berdarah.
Menurut laporan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr Jaya Mualimin, SpKJ, pemberian vaksin kepada kelompok anak menjadi upaya mengurangi kejadian DBD semakin luas di Kalimantan Timur.
Targetnya, sebanyak 9.800 anak sekolah dasar divaksinasi di Balikpapan. Lalu, di Samarinda ditargetkan 2.759 anak sekolah dasar.
"Hingga sekarang, sudah 8.800 anak di Balikpapan sudah divaksin demam berdarah," kata dr Jaya dalam keterangan resmi, Minggu (22/12/2024).
Lebih lanjut, vaksinasi DBD ini merupakan aksi vaksinasi regional publik pertama untuk dengue di Indonesia. Menariknya, apa yang dilakukan Pemprov Kaltim ini mulai dipelajari dan diterapkan pemerintah Negara Bagian Selangor dari Malaysia.
"Kami bangga membagikan pengalaman kami mengatasi demam berdarah kepada utusan dari Pemerintah Negara Bagian Selangor dan memperlihatkan strategi inovatif yang dilakukan dalam upaya mencegah DBD," kata dr Jaya.
Dikatakan oleh Selangor State Executive Councilor for Public Health and Environment, Yang Berhormat Puan Jamaliah binti Jamaluddin, pertemuan dengan Pemprov Kaltim adalah upaya nyata pihaknya mengatasi demam berdarah di Selangor, Malaysia.
"Dengan hampir setengah dari kasus DBD di Malaysia terjadi di Selangor, pertukaran keahlian dan pembelajaran dari Pemprov Kaltim ini dapat menjadi dasar bagi program vaksin demam berdarah di Selangor," kata YB Jamaliah.
Sementara itu, dikatakan Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, vaksin demam berdarah adalah langkah inovatif untuk memerangi DBD. Karena itu, vaksin demam berdarah harus mudah diakses oleh siapa pun.
Diresmikan Titiek Soeharto, JWCC Siap Jadi Rumah Sakit Pilihan Utama Ibu dan Anak di Jakarta
"Yang tidak kalah penting adalah mendidik petugas kesehatan garda terdepan dan masyarakat tentang demam berdarah dan cara mencegahnya yang komprehensif. Dengan begitu, kita semua bisa bersama-sama melawan demam berdarah," kata Takeda.