10 Makanan Paling Berbahaya di Dunia, Ternyata Banyak di Sekeliling Kita
JAKARTA, iNews.id - Deretan makanan paling berbahaya di dunia penting untuk diketahui agar terhindar dari dampak buruknya, bahkan kematian. Makanan-makanan tersebut ada di sekeliling kita. Ketidakpahaman mengenai dampak bahaya yang ditimbulkan bisa berakibat fatal jika dikonsumsi.
Sebagian dari makanan paling berbahaya untuk dikonsumsi tersebut adalah buah-buahan atau bagian dari tubuh hewan yang tak diproses sebagaimana mestinya, sehingga racunnya tetap melekat.
Selain itu makanan paling berbahaya di dunia identik dengan eksotisme Dia memiliki kekhasan karena tidak banyak orang berani menyentuhnya, seperti gurita Korea yang menggeliat saat ditelan.
Di balik eksotisme dan kelezatannya tersimpan bahaya besar, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Berikut 10 makanan paling berbahaya di dunia, seperti dikutip dari Business Insider:
1. Buah Cherry
Keith Kantor, ahli nutrisi sekaligus CEO Nutritional Addiction Mitigation Eating and Drinking menjelaskan kepada Business Insider, biji cherry mengandung racun.
Ridwan Kamil Musyawarah dengan Ratusan Ulama Jakarta, Tandatangani 16 Poin Pakta Integritas
"Buang biji cherry Anda karena mengandung senyawa hidrogen sianida yang beracun," kata Kantor.
Selain cherry, kandungan beracun juga ada pada biji buah persik, plum, dan aprikot.
Meski demikian Kantor menegaskan butuh banyak biji cherry untuk membunuh manusia. Sebagai gambaran, orang dengan bobot sekitar 75 kg akan terdampak jika mengonsumsi 703 miligram hidrogen sianida lebih per hari. Ini berarti memakan ratusan biji cherry setiap hari masih tergolong aman.
2. Ikan Buntal
Ikan fugu atau biasa disebut dengan buntal merupakan salah satu makanan paling beracun di dunia. Oleh karena itu, Amerika Serikat (AS) memberlakukan aturan sangat ketat untuk impor hewan ini.
Sejauh ini hanya satu pemasok yang mendapat izin mengekepsor ikan fugu ke AS dari otoritas pengawas obat dan makanan FDA.
Menurut National Geographic, jika tak diolah dengan benar ikan buntal memiliki 1.200 kali kandungan mematikan daripada sianida.
3. Keju Casu Marzu
Casu Marzu adalah keju tradisional Sardinia, Laut Tengah. Pembuatannya atau proses fermentasi ekstra melibatkan belatung hidup yang bisa menguraikan sebagian keju.
Pemerintah AS melarang masuk keju ini karena alasan sanitasi dan higienis.
4. Kecambah Alfalfa
Kecambah alfalfa merupakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri, apalagi yang masih mentah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (DCD) AS menyatakan banyak wabah penyakit bawaan makanan dalam beberapa dekade terakhir dikaitkan dengan konsumsi kecambah, termasuk salmonella dan e. coli.
5. Sannakji
Makanan ini adalah hidangan gurita mentah yang dikonsumsi mentah saat masih menggeliat.
Bahkan sekalipun juru masak restoran sushi sudah membunuh gurita ini, aktivitas pada saraf membuatnya terlihat masih hidup dengan menggeliat.
Itu berarti alat hisapnya masih bisa menempel di tenggorokan saat dimakan yang bisa menimbulkan tersedak.
Food & Wine mengungkap, rata-rata enam orang tewas setiap tahun karena tersedak sannakji.
6. Kerang
Kerang dalam kondisi setengah matang, apalagi mentah, sangat berbahaya dikonsumsi karena hewan ini menyerap mikroba atau bakteri berbahaya dari laut.
"Kerang harus selalu dimasak. Waspadalah terutama terhadap tiram mentah," kata Kantor.
Selain itu, kerang menjadi penyebab alergi makanan yang umum pada manusia, bahkan bisa menyebabkan kematian.
7. Keju Camembert
Keju Camembert dibuat dari susu mentah yang tidak dipasteurisasi.
Menurut FDA, keju ini bisa mengandung segala macam patogen dan bakteri berbahaya yang bisa menyebarkan penyakit bawaan yang berbahaya.
AS melarang keju dari susu mentah yang belum disimpan selama setidaknya 60 hari, baik impor maupun dibuat secara lokal.
8. Donat
Donat jelas bukan makanan beracun, namun bahaya terletak pada proses menyantapnya, yakni penggunaan pisau.
Pisau sarapan merupakan salah satu penyebab luka tusukan paling umum di dapur.
Data Komisi Keamanan Produk (PSC) AS mengungkap, sepanjang 2011, diperkirakan 2.000 orang dilarikan ke UGD karena luka akibat menyantap donat.
9. Kentang Muda
Teori bahwa kentang muda atau hijau yang belum matang mengandung beracun menjadi perdebatan sejak lama. Perlu diketahui, umbi hijau atau tunas baru tanaman kentang mengandung racun berbahaya yang dikenal sebagai solanin.
Mengonsumsinya dalam jumlah besar bisa menyebabkan penyakit serius, berdasarkan data National Library Medicine AS.
10. Singkong
Singkong merupakan tanaman akar yang biasa tumbuh di daerah tropis. Umbian ini juga sering digunakan untuk membuat tepung tapioka.
Peran besar singkong tak bisa diabaikan dalam memenuhi kebutuhan pangan. Saat ini tanaman umbi juga disebut sebagai roti sumbu itu menjadi makanan pokok bagi lebih dari 800 juta orang di dunia.
Hanya saja pengolahan dan pemilihannya harus diperhatikan sebelum dikonsumsi. Daun dan akarnya bisa menghasilkan sianida yang bisa menyebabkan keracunan akut, bahkan kematian.
Cara untuk mencegah keracunan adalah memasaknya dengan benar sebelum menyimpan, memakan, atau menyajikan singkong jenis manis atau pahit.