Menteri Radikal Israel Itamar Ben Gvir Larang Azan, Sebut Terlalu Berisik 

Menteri Radikal Israel Itamar Ben Gvir Larang Azan, Sebut Terlalu Berisik 

Terkini | inews | Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:16
share

TEL AVIV, iNews.id - Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial, melarang suara azan dikumandangkan di masjid-masjid negara itu. 

Politikus radikal sayap kanan itu telah memerintahkan kepolisian untuk memberi tahu pengelola masjid agar tak mengumandangkan azan.

Dalam posting-an di X belum lama ini, Ben Gvir mengatakan polisi perlu menangani dan menegakkan masalah kebisingan dari masjid.

Stasiun televisi Channel 12 melaporkan, Ben Gvir telah mengirim instruksi kepada polisi tentang menegakkan larangan tersebut. Setiap masjid yang melanggar akan disita pengeras suaranya serta diberi tanda.

Masjid masih banyak di Israel karena populasi Muslim Arab terbilang masih banyak. Mereka adalah penduduk asli Palestina dan keturunannya yang menolak pindah saat Israel mencaplok wilayah itu kemudian mendeklarasikan kemerdekaan pada 1948. 

Sementara penduduk Palestina lain yang menolak tunduk pada pemerintahan Yahudi memilih hengkang, mengungsi ke berbagai wilayah seperti Tepi barat, Jalur Gaza, Yordania, Lebanon, dan Suriah.

Berdasarkan data Pew Research Center, sekitar 14 persen penduduk Israel beragama Islam.

Salah satu pernyataan kontroverrsial Ben Gvir yang menyita perhatian adalah rencana membangun tempat ibadah Yahudi, sinagog, di kompleks Masjid Al Aqsa. Dia menyampaikan pernyataan itu pada Agustus lalu.

Dia mengklaim umat Yahudi berhak beribadah di dalam kompleks Al Aqsa, tempat suci ketiga bagi umat Islam. Sebelumnya Ben Gvir beberapa kali memimpin penggerudukan Masjid Al Aqsa.

Berdasarkan kesepakatan resmi yang diakui internasional, Masjid Al Aqsa kini berstatus quo yang hanya boleh dijadikan tempat ibadah bagi umat Islam. Penggerurukan yang sering dilakukan umat Yahudi belakangan ini jelas melanggar aturan internasional.

Mengomentari komentar Ben Gvir, Benny Gantz, pemimpin partai oposisi, menegaskan Israel berkomitmen untuk mempertahankan status bersejarah Al Aqsa dan tidak ada niat mengubahnya.

"Kebebasan beribadah akan selalu dijamin di tempat suci tersebut," kata Gantz.

Dia juga menyayangkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tak bisa mengendalikan para menterinya dari melakukan perbuatan yang tidak bertanggung jawab.

Topik Menarik