Kemenkes Angkat Suara Terkait Kasus Dokter Muda Dipukuli di Palembang

Kemenkes Angkat Suara Terkait Kasus Dokter Muda Dipukuli di Palembang

Gaya Hidup | inews | Jum'at, 13 Desember 2024 - 15:03
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kesehatan atau Kemenkes akhirnya angkat bicara terkait dengan kasus dokter muda dipukuli di Palembang, Sumatera Selatan. Apa tanggapannya? 

Pernyataan resmi Kemenkes ini disampaikan melalui Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik. 

Kemenkes menyampaikan, pertama-tama pihaknya turut prihatin atas kejadian tersebut. Lalu, karena ini ranahnya ada di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) dan RSUD Siti Fatimah, Kemenkes menyerahkan tindakan lebih lanjut pada dua instansi tersebut. 

"Ini kasusnya dokter dan koas di FK Unsri dan RSUD Siti Fatimah. Kami tentunya prihatin dengan kejadian tersebut dan serahkan penanganan lebih lanjut kepada kedua instansi tersebut," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman kepada iNews.id, Jumat (13/12/2024). 

Dalam pesan yang sama, Kemenkes juga berharap agar kasus seperti ini tidak terulang kembali di kemudian hari. 

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) didesak turun tangan menangani kasus dokter muda yang dipukuli di Palembang, Sumatera Selatan. Hal ini berkaitan dengan keselamatan dokter di seluruh Indonesia. 

Salah satu desakan datang dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Adi Kurniawan, SpPD. Melalui Instastory, dr Adi berharap kasus dokter muda ini ditangani serius oleh pihak bertanggung jawab, termasuk Kemenkes. 

"Chief koass (ketua koas) dipukuli oleh tukang pukul pejabat, karena anaknya pejabat ini gak mau jaga weekend. Biasanya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin paling suka nih (menanggapi kasus seperti ini)," kata dr Adi, dikutip dari Instastory @dr.adikurniawan.spdd, Jumat (13/12/2024). 

Dokter Adi melanjutkan, "Masih koas sudah pakai tukang pukul, bibit pem-bully nih pak." 

Harapan agar Kemenkes turun tangan menangani kasus ini tidak hanya datang dari dokter, melainkan netizen di media sosial. Banyak warganet berharap Kemenkes bahkan polisi serius menanggapi laporan korban, Luthfi, yang dikabarkan sudah diterima pihak Polda Sumatera Selatan. 

"Si baju merah harus dikawal sampai ke polisi ini mah. Apalagi korban katanya sudah lapor," kata @cow***. 

"Netizen siap mengawal kasus ini sampai keluarga Lady kapok," ungkap @cici***. 

"Berharap banget semoga Lady dikeluarin dari FK, aib keluarga kebongkar, dan semoga driver orang suruhan emak Lady masuk penjara," ujar @czi***. 

"Semoga Kemenkes, IDI (Ikatan Dokter Indonesia), Polda, semuanya menyampaikan sikap bahwa kekerasan pada dokter sangat tidak dapat dimaafkan," kata @sell***. 

Topik Menarik