Kisah WNI Rasakan Mencekamnya Perang Suriah: Tak Bisa Tidur 2 Malam, Rumah Digedor-gedor
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah memulangkan 37 warga negara Indonesia (WNI) dari Suriah. Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (12/12/2024).
Evakuasi gelombang pertama ini bagian dari upaya perlindungan WNI menyusul konflik di negara Timur Tengah itu yang berujung pada penggulingan Presiden Bashar Al Assad.
Sebanyak 37 WNI itu terdiri atas 35 warga dan dua staf pendamping dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus.
Mereka dievakuasi melalui jalur darat dari Damaskus menuju Beirut, Lebanon, pada Selasa (10/12/2024). Selanjutnya melanjutkan perjalanan dengan penerbangan pesawat komersial menuju Jakarta.
Seorang WNI berstatus sebagai pekerja migran di Suriah menceritakan kengerian perang saudara di Suriah.
"Sangat genting, seramlah, karena perang saudara itu, antara pejabat sesama pejabat. Semoga aja PMI (pekerja migran Indonesia) yang lain cepat pulang," ujarnya.
Sejak perang terbaru berlangsung, dia tak bisa tidur karena kondisi yang mencekam.
"Dua hari, dua malam saya gak bisa makan, gak bisa minum karena takut ada yang menggedor pintu sampai mengancam," katanya.
Pemerintah juga akan memfasilitasi pemulangan WNI gelombang kedua. Hingga saat ini, sebanyak 97 WNI menyatakan kesediaan untuk mengikuti proses evakuasi.