Jumlah Kapal Perang China yang Beroperasi di Dekat Taiwan Naik Hampir 2 Kali Lipat

Jumlah Kapal Perang China yang Beroperasi di Dekat Taiwan Naik Hampir 2 Kali Lipat

Terkini | inews | Minggu, 8 Desember 2024 - 17:38
share

TAIPEI, iNews.id - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Taiwan menyebut China telah menggandakan jumlah kapal perang yang beroperasi di sekitar wilayahnya dalam 24 jam terakhir. Menurut seorang sumber hal ini diperkirakan akan menjadi babak baru permainan perang.

Melansir Reuters , China, yang memandang Taiwan diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, disebut marah dengan kunjungan Presiden Lai Ching te ke Hawaii dan wilayah AS di Guam sebagai bagian dari tur Pasifik. Lai kembali dari perjalanan selama seminggu pada Jumat malam.

Beijing telah mengadakan dua babak permainan perang di sekitar Taiwan pada tahun ini.

Dalam laporan harian pagi tentang aktivitas militer China, Kemenhan Taiwan mengatakan ada 14 kapal perang China yang beroperasi di dekatnya. Jumlah ini naik dari yang dilaporkan pada hari sebelumnya sebanyak 8 kapal.

Selain itu, Kemenhan Taiwan juga mendeteksi empat balon China terbang di atas Selat Taiwan, di mana salah satunya telah mencapai bagian atas pulau itu.

Faktor cuaca kemungkinan akan menjadi salah satu keputusan China untuk melakukan latihan perang, menurut satu sumber. Cuaca di selat tersebut buruk akhir pekan ini.

Meski belum memberikan tanggapan terkait peningkatan jumlah kapal perang tersebut, Kementerian Keamanan China melalui akun WeChat pada hari Minggu (8/12/2024) menyebut upaya Lai menggunakan senjata untuk memperjuangkan kemerdekaan dan mendekati Amerika Serikat pasti akan gagal.

"Pemerintah Taiwan sedang berpura-pura berkuasa, sementara pemerintah AS bertindak bersama gangster dan serigala dalam mendukung Taiwan," tulis akun kementerian tersebut.

"Tidak ada negara, organisasi, atau individu yang boleh meremehkan tekad yang kuat, kemauan yang kuat, dan kapasitas yang kuat dari pemerintah dan rakyat China untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial," tuturnya.

Untuk diketahui, Lai dan pemerintahannya menolak klaim kedaulatan Beijing atas wilayahnya.

Topik Menarik