Menag Nasaruddin Ingatkan Penyuluh Agama Bijaksana dalam Berdakwah

Menag Nasaruddin Ingatkan Penyuluh Agama Bijaksana dalam Berdakwah

Terkini | inews | Kamis, 5 Desember 2024 - 06:22
share

BOGOR, iNews.id - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengingatkan kepada para penyuluh agama dalam berdakwah secara arif dan bijaksana. Jangan suka klaim kebenaran bahkan mengkafirkan orang lain.

"Saya katakan, kalau kita menyalahkan orang lain, pertanda orang itu masih harus belajar. Tapi kalau orang itu tidak menyalahkan orang lain tidak juga menyalahkan diri sendiri, maka sudah selesai belajar. Itu sudah arif," kata Nasaruddin dalam Kemah Nasional Pejuang Moderasi Beragama di Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (4/12/2024).

Penyuluh agama yang baik, lanjut Nasaruddin, justru mampu mengelola serta memberikan solusi yang terbaik tanpa harus mencari kambing hitam. 

"Orang arif tidak pernah mencari kambing hitam, tapi diam-diam menyelesaikan persoalan. Itulah kader. Orang pintar banyak tapi orang arif hanya sedikit. Kalian di samping pintar juga arif," tuturnya. 

"Buktikan, jika kita mencintai Tuhan pasti mencintai makhluknya," sambung Nasaruddin. 

Di sisi lain, Nasaruddin menyebut bahwa nilai jual Indonesia yang paling mahal adalah keberagaman. Untuk itu dirinya menghimbau kepada semua pihak terutama penyuluh agama untuk saling menjaga.

"Tidak ada yang terbaik di kolong bumi ini selain Indonesia melalui Bhinneka Tunggal Ika. Ini komoditi ekspor dan paling mahal ada kerukunan bangsa Indonesia," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kamaruddin Amin menambahkan, penyuluh agama merupakan garda terdepan dalam menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat. 

"Penyuluh agama adalah entitas fundamental bagi bangsa Indonesia. Mereka menjadi pelopor stabilitas sosial, khususnya saat ada ancaman ideologi transnasional atau pihak-pihak yang ingin merusak nilai-nilai bangsa," ucap Kamaruddin.

Ia juga menyoroti peran penyuluh agama dalam menghadapi isu global seperti perubahan iklim. 

"Penyuluh agama dapat menjadi ujung tombak mitigasi dampak perubahan iklim. Mereka tidak hanya berbicara soal agama, tetapi juga bertindak nyata untuk menciptakan lingkungan yang hijau, sehat, dan harmonis," pungkasnya.

Topik Menarik