Hashim Ungkap Investor India hingga China Berminat Dukung Program 3 Juta Rumah

Hashim Ungkap Investor India hingga China Berminat Dukung Program 3 Juta Rumah

Ekonomi | inews | Rabu, 4 Desember 2024 - 21:38
share

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tengah memacu investasi asing untuk mendukung pendanaan terhadap program 3 juta rumah.

Utusan Khusus Presiden RI untuk Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menuturkan, terdapat beberapa negara yang berminat mendanai program yang juga menyangkut perumahan sosial ini, meliputi India hingga China.

“Program perumahan Pak Prabowo akan didukung oleh dana dari Abu Dhabi, dana dari Qatar, dana dari China, ada dari India, ada dari Singapura. Cukup banyak negara yang ingin berinvestasi,” ucap Hashim dalam acara NTV CEO Awards 2024 di Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).

Dengan adanya dukungan internasional, program tersebut diyakini dapat terwujud. Sebagai langkah konkret, pemerintah sebelumnya telah mendirikan Kementerian Perumahan yang sebelumnya dileburkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Hashim menjelaskan, kementerian baru ini akan fokus sepenuhnya pada pengelolaan dan pelaksanaan program perumahan tersebut. 

“Kementerian Perumahan sudah didirikan. Selama ini, selama 10 tahun terakhir, kan dilebur ke Kementerian PUPR. Sekarang ada kementerian yang khusus menangani ini,” tuturnya.

Bukan kali pertama, adik kandung Prabowo Subianto itu berbicara terkait komitmen negara lain terhadap program 3 juta rumah di Indonesia.

Meski demikian, belum terdapat detail yang diungkapkan seperti kapan realisasi maupun nilai investasinya.

"Qatar ada yang mau bangun 1 juta unit apartemen, dari Abu Dhabi ada BUMN juga 1 juta, dari China, terus terang China sanggup semuanya, bahkan sanggup 3 juta," ujar Hashim dalam acara Rapimnas Kadin 2024 di Jakarta, Minggu (1/12/2024).

Program perumahan tidak hanya bertujuan menyediakan hunian yang layak, tetapi juga membuka lapangan kerja dalam skala besar. Hashim memperkirakan pembangunan rumah pedesaan saja akan membutuhkan tenaga kerja yang signifikan. 

“Program rumah pedesaan itu memerlukan minimal 4-5 juta pekerja. Satu rumah perlu 4-5 tukang untuk membangun satu unit rumah,” katanya.

Selain di pedesaan, program ini juga mencakup pembangunan apartemen di kawasan perkotaan. Proyek ini, menurut Hashim, akan menciptakan tambahan ratusan ribu pekerjaan baru di sektor konstruksi. 

“Kalau di kota, itu apartemen. Perlu juga ratusan ribu pekerja baru, sehingga kita bisa menampung 5-6 juta tenaga kerja,” ucapnya.

Topik Menarik